Jakarta: Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum mendapatkan memori cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya SJ-182. Memori CVR terlepas dari kotak hitam pesawat.
"Sampai saat ini KNKT masih melakukan pencarian CVR yang akan sangat membantu mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi lewat media sosial, Instagram @budikaryas, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
KNKT telah mendirikan posko pencarian CVR pesawat Sriwijaya SJ-182 di Pulau Lancang. Posko tersebut untuk memudahkan pencarian memori CVR.
Kementerian Perhubungan juga masih mengawal penyelesaian santunan kepada keluarga korban. Sebanyak 57 keluarga korban telah diberikan santunan.
"Kami akan terus mengawal penyelesaian santunan kepada keluarga korban," ucap Budi.
Budi menuturkan Kementerian Perhubungan dan stakeholder di sektor penerbangan berkomitmen meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan nasional. Hal ini menjadi mandat dari regulasi penerbangan internasional.
Dia menyebut dalam aspek keselamatan dan keamanan, penerbangan Indonesia memperoleh pencapaian yang sangat baik. Ini terlihat dari hasil laporan Universal Safety of Science Audit Program (ICAO USOAP).
"Indeks keselamatan penerbangan Indonesia berada di atas rata-rata negara Asia. Hal ini juga diikuti dengan indeks kecelakaan pesawat Indonesia yang menunjukkan perbaikan sejak 2016," ungkap Budi.
Baca: Isi Komunikasi Pilot Sriwijaya SJ-182 dengan Menara Pemantau Sebelum Jatuh
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat akan menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum mendapatkan memori
cockpit voice recorder (CVR) pesawat
Sriwijaya SJ-182. Memori CVR terlepas dari kotak hitam pesawat.
"Sampai saat ini KNKT masih melakukan pencarian CVR yang akan sangat membantu mengungkap penyebab terjadinya
kecelakaan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi lewat media sosial,
Instagram @budikaryas, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
KNKT telah mendirikan posko pencarian CVR pesawat Sriwijaya SJ-182 di Pulau Lancang. Posko tersebut untuk memudahkan pencarian memori CVR.
Kementerian Perhubungan juga masih mengawal penyelesaian santunan kepada keluarga korban. Sebanyak 57 keluarga korban telah diberikan santunan.
"Kami akan terus mengawal penyelesaian santunan kepada keluarga korban," ucap Budi.
Budi menuturkan Kementerian Perhubungan dan stakeholder di sektor penerbangan berkomitmen meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan nasional. Hal ini menjadi mandat dari regulasi penerbangan internasional.
Dia menyebut dalam aspek keselamatan dan keamanan, penerbangan Indonesia memperoleh pencapaian yang sangat baik. Ini terlihat dari hasil laporan Universal Safety of Science Audit Program (ICAO USOAP).
"Indeks keselamatan penerbangan Indonesia berada di atas rata-rata negara Asia. Hal ini juga diikuti dengan indeks kecelakaan pesawat Indonesia yang menunjukkan perbaikan sejak 2016," ungkap Budi.
Baca: Isi Komunikasi Pilot Sriwijaya SJ-182 dengan Menara Pemantau Sebelum Jatuh
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat akan menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)