medcom.id, Jakarta: Anak Politikus Senior Gerindra Haryanto Taslam, Barep Taslam, menjelaskan sang ayah telah sakit sejak lama. Ia terkena virus myasthenia gravis.
"Bapak sudah sakit sejak 2008, baru terdeteksi Januari kemarin," kata barep di rumah duka, Jalan Buluh Perindu, Blok N Nomor 1, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/3.2015).
Menurut dia, penyakit yang menyerang Haryanto sejenis autoimun. "Yang bikin kelainan sistem otot dan syaraf Bapak," jelas dia.
Barep menambahkan, sang ayah sempat tersedak oleh makanan cair. Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen dalam otak. "Karena lemahnya otot paru-paru Bapak membuat kondisi hilang kesadaran," imbuh dia.
Haryanto Taslam menghembuskan nafas terakhir pada usia 61 sekitar pukul 20.55 WIB, Sabtu tadi. Almarhum diketahui masuk ke rumah sakit sejak Jumat 13 Maret. Ia sempat tidak sadarkan diri lantaran tersedak makanan cair sampai harus dilarikan ke RS.
"Dalam pelukan saya, saya berusaha bawa Bapak, masih ada nafas saat itu. Sampai dalam perjalanan Bapak sudah dalam kondisi kritis, koma," ujar Barep.
Almarhum merupakan loyalis PDI pro Megawati (PDIP) pada 1998 yang saat itu dianggap musuh pemerintah Orde Baru. Ia pun pernah diculik saat menuju rumah Megawati di Kebagusan, Jakarta Selatan. Haryanto juga sempat dijebloskan ke sel.
Tapi pada 2009, dia bergabung dengan Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto. Haryanto Taslam diberi jabatan sebagai Direktur Media Center Gerindra. Ia kemudian menjadi anggota Dewan Pembina Partai Gerindra sejak 2012.
medcom.id, Jakarta: Anak Politikus Senior Gerindra Haryanto Taslam, Barep Taslam, menjelaskan sang ayah telah sakit sejak lama. Ia terkena virus
myasthenia gravis.
"Bapak sudah sakit sejak 2008, baru terdeteksi Januari kemarin," kata barep di rumah duka, Jalan Buluh Perindu, Blok N Nomor 1, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/3.2015).
Menurut dia, penyakit yang menyerang Haryanto sejenis autoimun. "Yang bikin kelainan sistem otot dan syaraf Bapak," jelas dia.
Barep menambahkan, sang ayah sempat tersedak oleh makanan cair. Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen dalam otak. "Karena lemahnya otot paru-paru Bapak membuat kondisi hilang kesadaran," imbuh dia.
Haryanto Taslam menghembuskan nafas terakhir pada usia 61 sekitar pukul 20.55 WIB, Sabtu tadi. Almarhum diketahui masuk ke rumah sakit sejak Jumat 13 Maret. Ia sempat tidak sadarkan diri lantaran tersedak makanan cair sampai harus dilarikan ke RS.
"Dalam pelukan saya, saya berusaha bawa Bapak, masih ada nafas saat itu. Sampai dalam perjalanan Bapak sudah dalam kondisi kritis, koma," ujar Barep.
Almarhum merupakan loyalis PDI pro Megawati (PDIP) pada 1998 yang saat itu dianggap musuh pemerintah Orde Baru. Ia pun pernah diculik saat menuju rumah Megawati di Kebagusan, Jakarta Selatan. Haryanto juga sempat dijebloskan ke sel.
Tapi pada 2009, dia bergabung dengan Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto. Haryanto Taslam diberi jabatan sebagai Direktur Media Center Gerindra. Ia kemudian menjadi anggota Dewan Pembina Partai Gerindra sejak 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)