medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) gabungan telah melakukan autopsi terhadap dua jenazah korban AirAsia QZ8501, untuk kepentingan penyidikan penyebab kematian korban.
"Autopsi ada beberapa yang sudah diautopsi kalau enggak salah ada dua untuk sampel dan hasilnya terus dlm pengembangan. Karena penentuan sebab kematian perlu pemeriksaan tambahan," terang Kepala Tim DVI Polda Jawa Timur Kombes Budiyono, dalam jumpa pers di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Kamis (8/1/2015).
Namun proses penyidikan penyebab kematian 165 penumpang dan 7 kru penerbangan pesawat jurusan Surabaya-Singapura itu, belum akan dilakukan saat ini. Menurutnya fokus utama tim DVI sampai saat ini masih pada proses identifikasi seluruh korban.
Proses identifikasi bukan hal yang mudah sebab kondisi jenazah sebagian besar sudah rusak karena terapung lama di laut dan diduga mengalami luka. "Penyidikan atas permintaan keluarga harus setelah selesai semuanya (identifikasi seluruh jenazah), sehingga informasi yang bisa ktia berikan kepada publik identifikasi dulu," terang Budiyono.
Sampai hari ini Tim DVI gabungan berhasil mengidentifikasi 25 jenazah dari sekitar 40 jenazah yang ditemukan dan berhasil dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) gabungan telah melakukan autopsi terhadap dua jenazah korban AirAsia QZ8501, untuk kepentingan penyidikan penyebab kematian korban.
"Autopsi ada beberapa yang sudah diautopsi kalau enggak salah ada dua untuk sampel dan hasilnya terus dlm pengembangan. Karena penentuan sebab kematian perlu pemeriksaan tambahan," terang Kepala Tim DVI Polda Jawa Timur Kombes Budiyono, dalam jumpa pers di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Kamis (8/1/2015).
Namun proses penyidikan penyebab kematian 165 penumpang dan 7 kru penerbangan pesawat jurusan Surabaya-Singapura itu, belum akan dilakukan saat ini. Menurutnya fokus utama tim DVI sampai saat ini masih pada proses identifikasi seluruh korban.
Proses identifikasi bukan hal yang mudah sebab kondisi jenazah sebagian besar sudah rusak karena terapung lama di laut dan diduga mengalami luka. "Penyidikan atas permintaan keluarga harus setelah selesai semuanya (identifikasi seluruh jenazah), sehingga informasi yang bisa ktia berikan kepada publik identifikasi dulu," terang Budiyono.
Sampai hari ini Tim DVI gabungan berhasil mengidentifikasi 25 jenazah dari sekitar 40 jenazah yang ditemukan dan berhasil dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)