medcom.id, Jakarta: Narkoba dan pornografi sangat membahayakan penggunanya. Ternyata, kecanduan terhadap hal-hal porno lebih berbahaya dari ketergantungan narkoba.
"Dampak pornografi faktanya lebih berbahaya jika dibandingkan dengan narkoba," kata Direktur Bina Anak Kementerian Kesehatan Jane Supardi dalam dialog kebangsaan bertajuk Kesehatan Ibu & Anak: Strategi Merawat Indonesia, di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (19/5/2015).
Dia mengatakan, menggunakan narkoba bisa merusak tiga titik sel di otak dan menyebabkan penggunanya mengalami halusinasi dan overactive. Sementara kecanduan pornografi merusak hingga lima sel otak. Termasuk sel syaraf otak yang terkait dengan rasa malu.
"Kalau remaja kita kecanduan pornografi, lima titik di otaknya rusak. Urat malunya putus. Bahkan bisa menjadi gila jika kecanduannya berat," papar Jane.
Putusnya sel syaraf malu, menurut dia, membuat remaja pecandu pornografi dapat berbuat asusila di ruang publik tanpa malu. Ia mencontohkan, saat ini siswa-siswi sudah tak segan berbuat asusila.
"Anak-anak SMP, mereka bebas ciuman di ruang publik. Bahkan melakukan adegan seks dan direkam ponsel sambil tertawa-tawa. Itu bukti mereka sudah kecanduan pornografi," jelas Jane.
Jane tak bisa menyalahkan pergaulan bebas remaja masa kini. Peran orangtua untuk menginformasikan bahaya kecanduan narkoba dan pornografi kepada anaknya sering diabaikan.
Sehingga, saat anak usia remaja mulai bergaul, tak bisa memahami dampak buruk dari kecanduan narkoba maupun pornografi.
medcom.id, Jakarta: Narkoba dan pornografi sangat membahayakan penggunanya. Ternyata, kecanduan terhadap hal-hal porno lebih berbahaya dari ketergantungan narkoba.
"Dampak pornografi faktanya lebih berbahaya jika dibandingkan dengan narkoba," kata Direktur Bina Anak Kementerian Kesehatan Jane Supardi dalam dialog kebangsaan bertajuk Kesehatan Ibu & Anak: Strategi Merawat Indonesia, di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (19/5/2015).
Dia mengatakan, menggunakan narkoba bisa merusak tiga titik sel di otak dan menyebabkan penggunanya mengalami halusinasi dan
overactive. Sementara kecanduan pornografi merusak hingga lima sel otak. Termasuk sel syaraf otak yang terkait dengan rasa malu.
"Kalau remaja kita kecanduan pornografi, lima titik di otaknya rusak. Urat malunya putus. Bahkan bisa menjadi gila jika kecanduannya berat," papar Jane.
Putusnya sel syaraf malu, menurut dia, membuat remaja pecandu pornografi dapat berbuat asusila di ruang publik tanpa malu. Ia mencontohkan, saat ini siswa-siswi sudah tak segan berbuat asusila.
"Anak-anak SMP, mereka bebas ciuman di ruang publik. Bahkan melakukan adegan seks dan direkam ponsel sambil tertawa-tawa. Itu bukti mereka sudah kecanduan pornografi," jelas Jane.
Jane tak bisa menyalahkan pergaulan bebas remaja masa kini. Peran orangtua untuk menginformasikan bahaya kecanduan narkoba dan pornografi kepada anaknya sering diabaikan.
Sehingga, saat anak usia remaja mulai bergaul, tak bisa memahami dampak buruk dari kecanduan narkoba maupun pornografi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)