medcom.id, Jakarta: Nelson Marbun (65) tewas bersimbah darah dengan 21 bekas luka senjata tajam Sabtu 12 September dini hari. Diketahui, korban merupakan seorang pengusaha.
Kerabat korban, M Nababan (68) mengatakan, semasa hidup, Marbun selalu berkumpul bersama saat di gereja. Marbun merupakan seorang pensiunan karyawan Bumi Asih, yang kemudian membuka bisnis koperasi di Bandung. Korban memiliki dua rumah di kompleks yang sama.
"Korban baru ingin buat rumah, dan rumah yang ini ingin diberikan ke anak-anaknya," tutur Nababan, Sabtu (12/9/2015)
Namun belum selesai rumah besar bertingkat dua di Taman
Meruya Ilir Blok A4 Nomor 7 selesai dibangun, Marbun terpaksa harus meregang nyawa. Nababan melanjutkan ceritanya, bahwa korban termasuk Penatua di gereja. Marbun dikenal merupakan jemaat yang taat.
"Artinya di mata kami, tidak pernah punya musuh dan saya tahu persis orangnya," ucap dia.
Nababan sempat mencoba masuk, namun tak kuat dan merasa lumpuh karena melihat darah yang masih berceceran di TKP. Katanya, pagi tadi pun ada kerabat korban yang sempat terpeleset karena genangan darah korban masih basah.
Seperti diketahui, Nelson Marbun (65) tewas dibunuh di kediamannya di Kompleks Perumahan Taman Meruya, Blok A11, RT09/04, Kel Meruya Utara, Kec Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu 12 September dini hari. Saat Ini pihak kepolisian masih menyelidiki motif dan memburu pelaku.
medcom.id, Jakarta: Nelson Marbun (65) tewas bersimbah darah dengan 21 bekas luka senjata tajam Sabtu 12 September dini hari. Diketahui, korban merupakan seorang pengusaha.
Kerabat korban, M Nababan (68) mengatakan, semasa hidup, Marbun selalu berkumpul bersama saat di gereja. Marbun merupakan seorang pensiunan karyawan Bumi Asih, yang kemudian membuka bisnis koperasi di Bandung. Korban memiliki dua rumah di kompleks yang sama.
"Korban baru ingin buat rumah, dan rumah yang ini ingin diberikan ke anak-anaknya," tutur Nababan, Sabtu (12/9/2015)
Namun belum selesai rumah besar bertingkat dua di Taman
Meruya Ilir Blok A4 Nomor 7 selesai dibangun, Marbun terpaksa harus meregang nyawa. Nababan melanjutkan ceritanya, bahwa korban termasuk Penatua di gereja. Marbun dikenal merupakan jemaat yang taat.
"Artinya di mata kami, tidak pernah punya musuh dan saya tahu persis orangnya," ucap dia.
Nababan sempat mencoba masuk, namun tak kuat dan merasa lumpuh karena melihat darah yang masih berceceran di TKP. Katanya, pagi tadi pun ada kerabat korban yang sempat terpeleset karena genangan darah korban masih basah.
Seperti diketahui, Nelson Marbun (65) tewas dibunuh di kediamannya di Kompleks Perumahan Taman Meruya, Blok A11, RT09/04, Kel Meruya Utara, Kec Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu 12 September dini hari. Saat Ini pihak kepolisian masih menyelidiki motif dan memburu pelaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)