Jakarta: Budayawan Sunda, Budi Dalton turut mengecam anggota DPR RI dari PDIP, Arteria Dahlan. Hal ini buntut dari pernyataan Arteria agar salah satu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dipecat karena berbicara menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
Lewat ungghan di Instagram, seniman sekaligus budayawan Sunda dengan nama lengkap Budi Setiawan Garda Pandawa tersebut menyebut Arteria sebagai wakil rakyat yang rasis.
Ia pun menyayangkan karena pernyataan Arteria jauh dari nilai-nilai toleransi. "Hei, percuma euy rakyat menggembar-gemborkan toleransi lalu persatuan. Wakil rakyatna ge rasis kitu (wakil rakyatnya rasis gitu)," dikutip dari akun Instagram @artgram.
Budi menambahkan, dalam sebuah rapat pada umumnya juga sering digunakan istilah dari bahasa Inggris atau bahasa daerah lainnya.
"Lagipula di dalam sebuah rapat juga banyak yang memakai istilah dalam bahasa Inggris atau bahasa daerah yang lainnya. Tentunya tidak keseluruhan rapat itu berbahasa Sunda. Tapi pada saat idiom Sunda ini muncul, kenapa musti dikritik? Kalau yang berbahasa lain tidak. Koplok sia mah," imbuh Budi Dalton.
Ridwan Kamil imbau Arteria meminta maaf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau Arteria Dahlan segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda di berbagai daerah se-Nusantara. Pasalnya, pernyataan Arteria Dahlan dinilai melukai kebinekaan.
"Tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resmi melalui Humas Jabar, Rabu, 19 Januari 2022.
Ridwan Kamil menyesalkan perbuatan yang telah dilakukan karena telah melukai sebagian besar warga Sunda di seluruh Indonesia. Terkait bahasa daerah, ia menyebut merupakan kekayaan Nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.
"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini," tuturnya.
Jakarta: Budayawan Sunda, Budi Dalton turut mengecam anggota DPR RI dari PDIP,
Arteria Dahlan. Hal ini buntut dari pernyataan Arteria agar salah satu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dipecat karena berbicara menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
Lewat ungghan di Instagram, seniman sekaligus budayawan Sunda dengan nama lengkap Budi Setiawan Garda Pandawa tersebut menyebut Arteria sebagai wakil rakyat yang rasis.
Ia pun menyayangkan karena pernyataan Arteria jauh dari nilai-nilai toleransi. "Hei, percuma euy rakyat menggembar-gemborkan toleransi lalu persatuan.
Wakil rakyatna ge rasis kitu (wakil rakyatnya rasis gitu)," dikutip dari akun Instagram
@artgram.
Budi menambahkan, dalam sebuah rapat pada umumnya juga sering digunakan istilah dari bahasa Inggris atau bahasa daerah lainnya.
"Lagipula di dalam sebuah rapat juga banyak yang memakai istilah dalam bahasa Inggris atau bahasa daerah yang lainnya. Tentunya tidak keseluruhan rapat itu berbahasa Sunda. Tapi pada saat idiom Sunda ini muncul, kenapa musti dikritik? Kalau yang berbahasa lain tidak.
Koplok sia mah," imbuh Budi Dalton.
Ridwan Kamil imbau Arteria meminta maaf
Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil mengimbau Arteria Dahlan segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda di berbagai daerah se-Nusantara. Pasalnya, pernyataan Arteria Dahlan dinilai melukai kebinekaan.
"Tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resmi melalui Humas Jabar, Rabu, 19 Januari 2022.
Ridwan Kamil menyesalkan perbuatan yang telah dilakukan karena telah melukai sebagian besar warga Sunda di seluruh Indonesia. Terkait bahasa daerah, ia menyebut merupakan kekayaan Nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.
"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)