medcom.id, Jakarta: Potongan kaki Nur Astiyah belum ditemukan. Polisi menduga potongan kaki Nur hanyut terbawa arus sungai di Desa Cibadak, Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Perempuan hamil itu diketahui meninggal pada Kamis pagi 14 April, dengan kondisi tubuh terpotong-potong. Pelaku diketahui Kusmayadi alias Agus yang tak lain kekasih gelap korban.
Kusmayadi meminta bantuan seseorang bernama Erik membuang potongan kaki Nur di sungai di Desa Cibadak, Cikupa, Kabupaten Tangerang, tepatnya di samping kantor PT Surya Toto.
Perwira Unit II Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard mengatakan, pihaknya sudah berupaya mencari potongan kaki Nur, namun belum ada hasil.
"Kemarin, pencarian dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB. Yang mencari ada 70 personel gabungan," kata Rovan kepada Metrotvnews.com, Jumat (22/4/2016).
Rovan mengatakan Erik selalu diajak setiap kali polisi mencari potongan kaki Nur. Rovan mengatakan, tim pencari sudah menyusuri dan menyelam ke dasar sungai.
"Penyelaman oleh Tim SAR Gegana Polda Metro Jaya, kemudian dilanjutkan dengan penyisiran permukaan air mengunakan perahu karet. Sementara belum ditemukan kaki korban mutilasi," ujar Rovan.
Anggota Polda Metro Jaya menangkap Kusmayadi, Rabu 20 April, di sebuah rumah makan padang di Surabaya, Jawa Timur. Pembunuhan ini diduga dilatarbelakangi sakit hati.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, pelaku dan korban sempat cekcok.
Minggu 10 April, sekitar pukul 08.00 WIB, Nur bertanya ke Kusmayadi kapan keduanya pulang ke Banten menemui keluarga Nur. Kusmayadi meminta Nur sabar.
Berselang dua jam, keduanya kembali ribut. Nur sambil mengeluarkan kata-kata kasar, mendorong Kusmayadi hingga terjatuh.
Menurut Khrisna, Nur juga mengatai Agus dengan nama binatang. Kusmayadi mengaku khilaf, langsung membanting Nur dan memiting batang lehernya dengan kuat.
Teriakan minta tolong dari mulut Nur tidak menghentikan emosi Kusmayadi. Krishna mengatakan, pria beristri dengan satu anak itu malah makin kuat menjepit leher Nur dengan tangan.
"Kurang lebih 30 menit, tersangka melepaskan piting dan disadari bahwa korban sudah tidak bernafas," ujar Krishna.
medcom.id, Jakarta: Potongan kaki Nur Astiyah belum ditemukan. Polisi menduga potongan kaki Nur hanyut terbawa arus sungai di Desa Cibadak, Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Perempuan hamil itu diketahui meninggal pada Kamis pagi 14 April, dengan kondisi tubuh terpotong-potong. Pelaku diketahui Kusmayadi alias Agus yang tak lain kekasih gelap korban.
Kusmayadi meminta bantuan seseorang bernama Erik membuang potongan kaki Nur di sungai di Desa Cibadak, Cikupa, Kabupaten Tangerang, tepatnya di samping kantor PT Surya Toto.
Perwira Unit II Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard mengatakan, pihaknya sudah berupaya mencari potongan kaki Nur, namun belum ada hasil.
"Kemarin, pencarian dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB. Yang mencari ada 70 personel gabungan," kata Rovan kepada
Metrotvnews.com, Jumat (22/4/2016).
Rovan mengatakan Erik selalu diajak setiap kali polisi mencari potongan kaki Nur. Rovan mengatakan, tim pencari sudah menyusuri dan menyelam ke dasar sungai.
"Penyelaman oleh Tim SAR Gegana Polda Metro Jaya, kemudian dilanjutkan dengan penyisiran permukaan air mengunakan perahu karet. Sementara belum ditemukan kaki korban mutilasi," ujar Rovan.
Anggota Polda Metro Jaya menangkap Kusmayadi, Rabu 20 April, di sebuah rumah makan padang di Surabaya, Jawa Timur. Pembunuhan ini diduga dilatarbelakangi sakit hati.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, pelaku dan korban sempat cekcok.
Minggu 10 April, sekitar pukul 08.00 WIB, Nur bertanya ke Kusmayadi kapan keduanya pulang ke Banten menemui keluarga Nur. Kusmayadi meminta Nur sabar.
Berselang dua jam, keduanya kembali ribut. Nur sambil mengeluarkan kata-kata kasar, mendorong Kusmayadi hingga terjatuh.
Menurut Khrisna, Nur juga mengatai Agus dengan nama binatang. Kusmayadi mengaku khilaf, langsung membanting Nur dan memiting batang lehernya dengan kuat.
Teriakan minta tolong dari mulut Nur tidak menghentikan emosi Kusmayadi. Krishna mengatakan, pria beristri dengan satu anak itu malah makin kuat menjepit leher Nur dengan tangan.
"Kurang lebih 30 menit, tersangka melepaskan piting dan disadari bahwa korban sudah tidak bernafas," ujar Krishna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)