Menko PMK/ANT/M Agung Rajasa
Menko PMK/ANT/M Agung Rajasa

Hadapi MEA, Pemerintah Genjot Wajib Belajar 12 Tahun

Al Abrar • 26 April 2016 14:24
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menegaskan, pemerintah bertekad mewujudkan wajib belajar 12 tahun. Hal itu dilakukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai fenomena globalisasi.
 
"Tantangan terberat adalah daya saing kususnya kualitas SDM Indonesia.  Data menunjukkan 65% angkatan kerja hanya berpendidikan setara SMP, 25% setara SMA, sisanya 10% berpendidikan tinggi," kata Puan dalam seminar yang digelar PDI Perjuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
 
Pemerintah, kata Puan, berkomitmen membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui pembangunan infrastruktur pelabuhan, bandara, jalan tol, jalur kereta api, bendungan, dan pembangkit listrik yang dilakukan secara masif.

"Semua itu memerlukan ketersediaan tenaga kerja terampil. Oleh karena itu, ke depan kita perlu memberikan perhatian dan penguatan yang lebih kepada pendidikan kejuruan, vokasi dan politeknik," ujar Puan.
 
Menurut Puan, Program Indonesia Pintar memberikan akses kepada seluruh warga Indonesia dalam menghadapi MEA.
 
"Pada tahun 2016 ini, KIP akan diberikan kepada 19,3 juta anak usia sekolah (17,9 Juta KIP di Kemendikbud dan 1,4 Juta KIP di Kemenag)," ucap Puan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan