medcom.id, Jakarta: Orang tua di Indonesia cenderung merasa tabu mengajari anak soal pendidikan seks. Padahal, pendidikan ini penting untuk mencegah terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual di masyarakat.
Manager Sindikat Musik Penghuni Bumi (Simponi) Berkah Gamulya menilai, orang tua semestinya bisa menghilangkan rasa tabu tersebut. Sebab, kini kasus kekerasan seksual pada anak cukup tinggi. Setiap hari, ada sembilan anak yang mengalami kekerasan seksual.
"Ketika korban sudah begitu banyak, tabu harus dihilangkan, norma agama, budaya yang menghambat pendidikan ini harus dihindari," kata Berkah di Kantor YLBHI, Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).
Sebagai pendidik utama, orang tua memiliki tanggung jawab mengajari anak soal keadilan gender di rumah. Orang tua juga harus mengajarkan soal kesehatan reproduksi serta pendidikan seksual.
Sementara itu, aktivis Pasukan Jarik (Kumpulan orang tua muda peduli kasus kekerasan seksual pada anak) Aquino Hayunta berpendapat, orang tua seharusnya tak lagi hanya mengajari bagaimana anak perempuan berlaku di tempat umum untuk menghindari kekerasan seksual, seperti jangan keluar malam dan berpakaian tertutup. Anak laki-laki pun perlu diajari bagaimana bersikap pada anak perempuan.
"Sebenarnya setiap orang tua yang punya anak laki-laki bisa mendidik untuk sadar terhadap isu seks. Orang tua mulai mengajari ke anak laki-laki bagaimana memperlakukan teman perempuan, jangan sentuh badan, kalau sentuh harus izin dulu," jelas Aquino.
medcom.id, Jakarta: Orang tua di Indonesia cenderung merasa tabu mengajari anak soal pendidikan seks. Padahal, pendidikan ini penting untuk mencegah terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual di masyarakat.
Manager Sindikat Musik Penghuni Bumi (Simponi) Berkah Gamulya menilai, orang tua semestinya bisa menghilangkan rasa tabu tersebut. Sebab, kini kasus kekerasan seksual pada anak cukup tinggi. Setiap hari, ada sembilan anak yang mengalami kekerasan seksual.
"Ketika korban sudah begitu banyak, tabu harus dihilangkan, norma agama, budaya yang menghambat pendidikan ini harus dihindari," kata Berkah di Kantor YLBHI, Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).
Sebagai pendidik utama, orang tua memiliki tanggung jawab mengajari anak soal keadilan gender di rumah. Orang tua juga harus mengajarkan soal kesehatan reproduksi serta pendidikan seksual.
Sementara itu, aktivis Pasukan Jarik (Kumpulan orang tua muda peduli kasus kekerasan seksual pada anak) Aquino Hayunta berpendapat, orang tua seharusnya tak lagi hanya mengajari bagaimana anak perempuan berlaku di tempat umum untuk menghindari kekerasan seksual, seperti jangan keluar malam dan berpakaian tertutup. Anak laki-laki pun perlu diajari bagaimana bersikap pada anak perempuan.
"Sebenarnya setiap orang tua yang punya anak laki-laki bisa mendidik untuk sadar terhadap isu seks. Orang tua mulai mengajari ke anak laki-laki bagaimana memperlakukan teman perempuan, jangan sentuh badan, kalau sentuh harus izin dulu," jelas Aquino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)