Cilacap: Sebanyak 145 narapidana terorisme dipindahkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Narapidana bakal disebar di dua lembaga pemasyarakatan high risk yakni di Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan (Pas) Sri Puguh Budi Utami mengatakan para narapidana ditempatkan di hunian one man one cell atau satu kamar untuk satu penghuni. Pengamanannya maksimal atau super maximum security.
"Pelaksanaan pemindahan merupakan kerja sama Mako Brimob, Densus 88, BNPT, Polri, TNI dan Ditjen Pas," kata Sri Puguh dalam keterangan persnya, Kamis, 10 Mei 2018.
Dijelaskan oleh Sri Puguh, para napi diperlakukan sesuai dengan standar operasional yang berlaku. Kapasitas Lapas memadai dan para petugas pemasyarakatan telah dilatih dan di-assesment untuk kebutuhan pengamanan dan pembinaan napi terorisme.
Sementara berdasarkan pemantauan Media Indonesia, ratusan napi terorisme yang dipindahkan dari Mako Brimob ke LP Nusakambangan ditempatkan di dalam delapan bus yang tertutup tirai. Delapan bus bertuliskan Korps Brimob tersebut tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap pada jam 17.15 WIB dengan dikawal ketat oleh aparat Brimob bersenjata laras panjang dan sejumlah kendaraan taktis.
Bus-bus tersebut antre saat memasuki Deermaga Wijayapura. Ke-8 bus tersebut diangkut oleh dua kapal menuju ke Dermaga Sodong, Nusakambangan. Satu kapal membawa dua bus dan satu kapal lainnya membawa enam kapal. Di dalam kapal tersebut, aparat Brimob bersama anggota kepolisian dan anggota TNI menjaga ketat perjalanan ke Nusakambangan.
Terlihat juga kapal dari Satuan Polisi (Satpol) Air yang mengawal sampai ke Pulau Nusakambangan.
Kapolres Cilacap Ajun Komisaris Besar Djoko Julianto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sterilisasi di Pulau Nusakambangan. "Kami telah bersama petugas LP Nusakambangan telah melakukan sterilisasi dan pengamanan terutama di dua LP yang dijadikan tempat para napi terorisme," ujarnya.
Cilacap: Sebanyak 145 narapidana terorisme dipindahkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Narapidana bakal disebar di dua lembaga pemasyarakatan
high risk yakni di Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan (Pas) Sri Puguh Budi Utami mengatakan para narapidana ditempatkan di hunian
one man one cell atau satu kamar untuk satu penghuni. Pengamanannya maksimal atau
super maximum security.
"Pelaksanaan pemindahan merupakan kerja sama Mako Brimob, Densus 88, BNPT, Polri, TNI dan Ditjen Pas," kata Sri Puguh dalam keterangan persnya, Kamis, 10 Mei 2018.
Dijelaskan oleh Sri Puguh, para napi diperlakukan sesuai dengan standar operasional yang berlaku. Kapasitas Lapas memadai dan para petugas pemasyarakatan telah dilatih dan di-
assesment untuk kebutuhan pengamanan dan pembinaan napi terorisme.
Sementara berdasarkan pemantauan Media Indonesia, ratusan napi terorisme yang dipindahkan dari Mako Brimob ke LP Nusakambangan ditempatkan di dalam delapan bus yang tertutup tirai. Delapan bus bertuliskan Korps Brimob tersebut tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap pada jam 17.15 WIB dengan dikawal ketat oleh aparat Brimob bersenjata laras panjang dan sejumlah kendaraan taktis.
Bus-bus tersebut antre saat memasuki Deermaga Wijayapura. Ke-8 bus tersebut diangkut oleh dua kapal menuju ke Dermaga Sodong, Nusakambangan. Satu kapal membawa dua bus dan satu kapal lainnya membawa enam kapal. Di dalam kapal tersebut, aparat Brimob bersama anggota kepolisian dan anggota TNI menjaga ketat perjalanan ke Nusakambangan.
Terlihat juga kapal dari Satuan Polisi (Satpol) Air yang mengawal sampai ke Pulau Nusakambangan.
Kapolres Cilacap Ajun Komisaris Besar Djoko Julianto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sterilisasi di Pulau Nusakambangan. "Kami telah bersama petugas LP Nusakambangan telah melakukan sterilisasi dan pengamanan terutama di dua LP yang dijadikan tempat para napi terorisme," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)