medcom.id: Pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan yang berbasis pada Ekonomi Biru (Blue Economy), tidak hanya membutuhkan dukungan pengetahuan dan teknologi, tapi juga pemanfaatan sumber daya manusia berkelanjutan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dalam keterangan resminya yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (18/6/2014) berkata industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang berbasis pada Blue Economy membutuhkan SDM yang kompeten dan berpotensi karena dinilai dapat menumbuhkan jutaan wirausaha baru.
"SDM kompeten pada hakekatnya memiliki pengetahuan, keterampilan yang memadai, kemampuan dan sikap untuk menjalankan pembangunan sektor kelautan dan perikanan secara efektif dan efisien," kata Sharif.
"Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPSDMKP dengan satuan pendidikan Sekolah Tinggi Perikanan, Akademi Perikanan Sidoarjo, Akademi Perikanan Bitung, Akademi Perikanan Sorong, dan Sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah telah berusaha untuk mewujudkan SDM kompeten untuk mendukung program industrialisasi berbasis Blue Economy," imbuh Sharif.
Pendidikan yang diselenggarakan adalah program vokasi dengan pendekatan teaching factory. Pendidikan vokasi dicirikan dengan porsi praktek sebanyak 60% dan teori 40%. "Adapun pendekatan teaching factory, adalah penyelenggaraan pembelajaran sesuai proses produksi yang sebenarnya dan sesuai tuntutan dunia usaha dan dunia industri," jelasnya.
Selain itu, menurut Sharif peran kepemimpinan juga menjadi sangat strategis dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan dengan pendekatan Blue Economy. "SDA yang melimpah akan menjadi kurang berarti apabila tidak ada peran kepemimpinan yang mampu menggerakan segenap potensi yang ada," pungkas Sharif.
medcom.id: Pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan yang berbasis pada Ekonomi Biru (Blue Economy), tidak hanya membutuhkan dukungan pengetahuan dan teknologi, tapi juga pemanfaatan sumber daya manusia berkelanjutan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dalam keterangan resminya yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (18/6/2014) berkata industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang berbasis pada Blue Economy membutuhkan SDM yang kompeten dan berpotensi karena dinilai dapat menumbuhkan jutaan wirausaha baru.
"SDM kompeten pada hakekatnya memiliki pengetahuan, keterampilan yang memadai, kemampuan dan sikap untuk menjalankan pembangunan sektor kelautan dan perikanan secara efektif dan efisien," kata Sharif.
"Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPSDMKP dengan satuan pendidikan Sekolah Tinggi Perikanan, Akademi Perikanan Sidoarjo, Akademi Perikanan Bitung, Akademi Perikanan Sorong, dan Sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah telah berusaha untuk mewujudkan SDM kompeten untuk mendukung program industrialisasi berbasis Blue Economy," imbuh Sharif.
Pendidikan yang diselenggarakan adalah program vokasi dengan pendekatan teaching factory. Pendidikan vokasi dicirikan dengan porsi praktek sebanyak 60% dan teori 40%. "Adapun pendekatan
teaching factory, adalah penyelenggaraan pembelajaran sesuai proses produksi yang sebenarnya dan sesuai tuntutan dunia usaha dan dunia industri," jelasnya.
Selain itu, menurut Sharif peran kepemimpinan juga menjadi sangat strategis dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan dengan pendekatan Blue Economy. "SDA yang melimpah akan menjadi kurang berarti apabila tidak ada peran kepemimpinan yang mampu menggerakan segenap potensi yang ada," pungkas Sharif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BEO)