Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak jajarannya di Kementerian Agama (Kemenag), khususnya masyarakat Indonesia mengisi Hari Kemerdekaan ke-77 RI dengan kerja dan cinta. Dibutuhkan hati yang tulus dari masyarakat untuk membangun negeri.
"Mari mengisi kemerdekaan ini dengan kerja, kerja, dan kerja. Kita bangun negeri ini dengan hati dan cinta," kata Yaqut usai mengikuti upacara detik-detik proklamasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Agustus 2022.
Yaqut mengingatkan semua pihak bertanggung jawab meneruskan semangat pendiri bangsa. Yakni menuju Indonesia yang maju dan damai.
Khusus kepada ASN Kemenag di seluruh Indonesia, Menag berpesan untuk membumikan semangat kemerdekaan dengan menjalankan roda birokrasi secara efektif dan profesional. Menurut dia, birokrasi ke depan harus dijalankan dengan penuh inovasi dan kreativitas. Terpenting, memudahkan masyarakat dalam mengakses seluruh layanan yang ada.
"Ini artinya ASN Kementerian Agama harus berani berfikir out of the box dalam melahirkan kebijakan publik yang accessible. Tinggalkan cara kerja birokrasi yang mempersulit. Yang sulit dipermudah. Yang mudah dipercepat," kata dia.
Kemenag ke depan, kata Menag, harus hadir dengan semangat layanan publik yang tidak hanya prima, namun juga ramah dan toleran. Layanan publik Kemenag harus hadir bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakangnya.
"Bukan zamannya lagi layanan publik Kemenag memilah dan memilih siapa yang akan dilayani. Semua harus berpegang pada amanat UU sebagai abdi negara bahwa ASN hadir untuk melayani masyarakat, bukan untuk dilayani masyarakat," kata dia.
Menag menegaskan semua jajaran Kemenag dari pusat hingga daerah harus berada dalam satu barisan yang kokoh dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Tidak boleh masing-masing unit berjalan sendri-sendiri. Semuanya harus satu komando, satu barisan dan satu langkah agar tujuan Kemenag dapat tercapai secara maksimal.
Kemerdekaan Indonesia tidak diperoleh secara gratis. Ada banyak ceceran darah yang tumpah di bumi Nusantara, juga ribuan nyawa yang melayang selama perjuangan. Untuk itu, bertepatan dengan HUT ke-77 kemerdekaan Indonesia, ASN Kemenag harus memastikan dirinya sebagai teladan sosok nasionalis yang mampu menjabarkan keberagamaannya dalam bingkai NKRI, profesional, dan berintegritas.
"Tak boleh ada ASN Kemenag yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, karena Pancasila merupakan kesepakatan para pendiri bangsa. Kita harus satu visi sebagai abdi negara, tidak boleh saling menjegal atau bahkan berselisih ideologi. Seluruh ASN Kemenag juga harus menjadi teladan dan penggerak bagi moderasi beragama di masyarakat yang tidak mempertentangkan antara semangat keagamaan dan kebangsaan," tegasnya.
Menag yakin ASN Kemenag memiliki loyalitas dan dedikasi untuk NKRI. Jajarannya juga mempunyai komitmen untuk menunaikan tugas negara dengan baik dan bertanggung jawab.
"Pastikan Kemenag hadir dan memberi solusi atas kebutuhan msyarakat. Selamat HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia. Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat!" kata Menag.
Jakarta:
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak jajarannya di Kementerian Agama (Kemenag), khususnya masyarakat Indonesia mengisi Hari
Kemerdekaan ke-77 RI dengan kerja dan cinta. Dibutuhkan hati yang tulus dari masyarakat untuk membangun negeri.
"Mari mengisi kemerdekaan ini dengan kerja, kerja, dan kerja. Kita bangun negeri ini dengan hati dan cinta," kata Yaqut usai mengikuti upacara detik-detik proklamasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Agustus 2022.
Yaqut mengingatkan semua pihak bertanggung jawab meneruskan semangat pendiri bangsa. Yakni menuju
Indonesia yang maju dan damai.
Khusus kepada ASN Kemenag di seluruh Indonesia, Menag berpesan untuk membumikan semangat kemerdekaan dengan menjalankan roda birokrasi secara efektif dan profesional. Menurut dia, birokrasi ke depan harus dijalankan dengan penuh inovasi dan kreativitas. Terpenting, memudahkan masyarakat dalam mengakses seluruh layanan yang ada.
"Ini artinya ASN Kementerian Agama harus berani berfikir out of the box dalam melahirkan kebijakan publik yang accessible. Tinggalkan cara kerja birokrasi yang mempersulit. Yang sulit dipermudah. Yang mudah dipercepat," kata dia.
Kemenag ke depan, kata Menag, harus hadir dengan semangat layanan publik yang tidak hanya prima, namun juga ramah dan toleran. Layanan publik Kemenag harus hadir bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakangnya.
"Bukan zamannya lagi layanan publik Kemenag memilah dan memilih siapa yang akan dilayani. Semua harus berpegang pada amanat UU sebagai abdi negara bahwa ASN hadir untuk melayani masyarakat, bukan untuk dilayani masyarakat," kata dia.
Menag menegaskan semua jajaran Kemenag dari pusat hingga daerah harus berada dalam satu barisan yang kokoh dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Tidak boleh masing-masing unit berjalan sendri-sendiri. Semuanya harus satu komando, satu barisan dan satu langkah agar tujuan Kemenag dapat tercapai secara maksimal.
Kemerdekaan Indonesia tidak diperoleh secara gratis. Ada banyak ceceran darah yang tumpah di bumi Nusantara, juga ribuan nyawa yang melayang selama perjuangan. Untuk itu, bertepatan dengan HUT ke-77 kemerdekaan Indonesia, ASN Kemenag harus memastikan dirinya sebagai teladan sosok nasionalis yang mampu menjabarkan keberagamaannya dalam bingkai NKRI, profesional, dan berintegritas.
"Tak boleh ada ASN Kemenag yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, karena Pancasila merupakan kesepakatan para pendiri bangsa. Kita harus satu visi sebagai abdi negara, tidak boleh saling menjegal atau bahkan berselisih ideologi. Seluruh ASN Kemenag juga harus menjadi teladan dan penggerak bagi moderasi beragama di masyarakat yang tidak mempertentangkan antara semangat keagamaan dan kebangsaan," tegasnya.
Menag yakin ASN Kemenag memiliki loyalitas dan dedikasi untuk NKRI. Jajarannya juga mempunyai komitmen untuk menunaikan tugas negara dengan baik dan bertanggung jawab.
"Pastikan Kemenag hadir dan memberi solusi atas kebutuhan msyarakat. Selamat HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia. Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat!" kata Menag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)