Jakarta: Pemerintah didorong segera menyiapkan vaksin cacar monyet sebagai langkah mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Apalagi, kasus pertama sudah ditemukan di Jakarta.
"Saya kira, nantinya wilayah yang berisiko tinggi dan wilayah-wilayah yang positif tinggi perlu vaksinasi agar cacar monyet ini tidak semakin luas. Artinya, kita harus siapkan kuda-kuda dengan melakukan vaksinasi, karena vaksin 85 persen ke atas bisa memberikan perlindungan dari penyakit ini," kata anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo di Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengusulkan agar para tenaga kesehatan (nakes) diberi pelatihan penanganan serta pengendalian cacar monyet. Sehingga, para nakes bisa mendiagnosis penyakit dengan tepat.
"Karena itu, mungkin perlu dipertimbangkan bagaimana kalau para nakes diberi pelatihan khusus soal cacar monyet," kata dia.
Sebagai langkah pencegahan, kata Rahmad, pemerintah perlu melakukan edukasi pola hidup sehat. Ini penting agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit menular, termasuk covid-19 dan cacar monyet.
Dia juga mengimbau masyarakat yang mengalami gejala yang mengarah pada cacar monyet segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan. Rahmad mengingatkan agar masyarakat tidak takut dan panik. Masyarakat hanya perlu berhati-hati dan waspada.
"Terkonfirmasinya cacar monyet ini jangan sampai menimbulkan kepanikan. Tapi ya, marilah kita berusaha sekuat tenaga melakukan berbagai upaya nyata agar wabah ini jangan sampai meluas," kata dia.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyatakan pihaknya telah menyiapkan 10 ribu vaksin monkeypox usai kasus pertama ditemukan.
"Sedang memproses untuk pengadaan dan harus melalui rekomendasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Insyaallah ada sekitar 10.000 vaksin diadakan dan akan diberikan ke yang menderita cacar monyet yang sedang inkubasi dan kepada mereka yang kontak erat," kata dia.
Jakarta: Pemerintah didorong segera menyiapkan vaksin
cacar monyet sebagai langkah mengantisipasi penyebaran
virus tersebut. Apalagi, kasus pertama sudah ditemukan di Jakarta.
"Saya kira, nantinya wilayah yang berisiko tinggi dan wilayah-wilayah yang positif tinggi perlu vaksinasi agar cacar monyet ini tidak semakin luas. Artinya, kita harus siapkan kuda-kuda dengan melakukan vaksinasi, karena vaksin 85 persen ke atas bisa memberikan perlindungan dari penyakit ini," kata anggota
Komisi IX DPR Rahmad Handoyo di Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengusulkan agar para tenaga kesehatan (nakes) diberi pelatihan penanganan serta pengendalian cacar monyet. Sehingga, para nakes bisa mendiagnosis penyakit dengan tepat.
"Karena itu, mungkin perlu dipertimbangkan bagaimana kalau para nakes diberi pelatihan khusus soal cacar monyet," kata dia.
Sebagai langkah pencegahan, kata Rahmad, pemerintah perlu melakukan edukasi pola hidup sehat. Ini penting agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit menular, termasuk covid-19 dan cacar monyet.
Dia juga mengimbau masyarakat yang mengalami gejala yang mengarah pada cacar monyet segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan. Rahmad mengingatkan agar masyarakat tidak takut dan panik. Masyarakat hanya perlu berhati-hati dan waspada.
"Terkonfirmasinya cacar monyet ini jangan sampai menimbulkan kepanikan. Tapi ya, marilah kita berusaha sekuat tenaga melakukan berbagai upaya nyata agar wabah ini jangan sampai meluas," kata dia.
Sementara itu, juru bicara
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyatakan pihaknya telah menyiapkan 10 ribu vaksin
monkeypox usai kasus pertama ditemukan.
"Sedang memproses untuk pengadaan dan harus melalui rekomendasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Insyaallah ada sekitar 10.000 vaksin diadakan dan akan diberikan ke yang menderita cacar monyet yang sedang inkubasi dan kepada mereka yang kontak erat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)