Jakarta: Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut upaya penanggulangan teror melalui program anti radikalisme telah diterapkan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Pihaknya juga telah membuat kurikulum tentang anti radikalisme.
"Zaman saya sudah melahirkan kurikulum anti radikalime di level SMA/SMK," ujar Ridwan saat ditemui dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2022, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Desember 2022.
Ridwan menyebut pihaknya telah berbagi tugas dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Kedua lembaga tersebut fokus dalam penegakan hukum dan pencegahan teror.
"(Pemerintah Provinsi Jabar) melakukan (edukasi) kurikulum (anti radikalisme), minimal (untuk) generasi baru yang lebih tangguh dan kuat membela Pancasila," jelas dia.
Selain itu, Ridwan menyebut pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar merupakan eks narapidana teroris (napiter). Namun, masih terdoktrin untuk kembali melakukan aksi teror.
Sebelumnya, pelaku bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Agus Sujanto merupakan eks narapidana terorisme yang masih berstatus merah. Setelah bebas dari Lapas Batu Nusakambangan, Agus kembali melakukan aksi teror di Bandung.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Pol Ibnu Suhendra, mengatakan status merah diberikan kepada eks napi terorisme yang menolak program deradikalisasi.
"Pelaku kita berikan deradikalisasi di Nusakambangan, namun pelaku ini menolak untuk menerima program. Kita terus berupaya untuk melakukan pendekatan kepada pelaku. Namun pelaku ketemu saja tidak mau, dikasih program juga menolak, kemudian dilakukan isolasi di dalam penjara Nusakambangan, semua pendekatan dia tolak," ucap Ibnu di Mapolrestabes Bandung, Kamis, 8 Desember 2022.
Jakarta: Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut upaya penanggulangan
teror melalui program anti
radikalisme telah diterapkan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Pihaknya juga telah membuat kurikulum tentang anti radikalisme.
"Zaman saya sudah melahirkan kurikulum anti radikalime di level SMA/SMK," ujar Ridwan saat ditemui dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2022, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Desember 2022.
Ridwan menyebut pihaknya telah berbagi tugas dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus (
Densus) 88 Antiteror. Kedua lembaga tersebut fokus dalam penegakan hukum dan pencegahan teror.
"(Pemerintah Provinsi Jabar) melakukan (edukasi) kurikulum (anti radikalisme), minimal (untuk) generasi baru yang lebih tangguh dan kuat membela Pancasila," jelas dia.
Selain itu, Ridwan menyebut pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar merupakan eks narapidana teroris (napiter). Namun, masih terdoktrin untuk kembali melakukan aksi teror.
Sebelumnya, pelaku bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Agus Sujanto merupakan eks narapidana terorisme yang masih berstatus merah. Setelah bebas dari Lapas Batu Nusakambangan, Agus kembali melakukan aksi teror di Bandung.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Pol Ibnu Suhendra, mengatakan status merah diberikan kepada eks napi terorisme yang menolak program deradikalisasi.
"Pelaku kita berikan deradikalisasi di Nusakambangan, namun pelaku ini menolak untuk menerima program. Kita terus berupaya untuk melakukan pendekatan kepada pelaku. Namun pelaku ketemu saja tidak mau, dikasih program juga menolak, kemudian dilakukan isolasi di dalam penjara Nusakambangan, semua pendekatan dia tolak," ucap Ibnu di Mapolrestabes Bandung, Kamis, 8 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)