"BWI telah membina banyak nazhir supaya bisa profesional dalam menghimpun, menjaga, mengelola, menyalurkan, dan membuat pelaporan wakafnya dengan mengacu prinsip tata kelola yang baik dan melakukan sertifikasi nazhir,” ujar Ketua Pelaksana BWI Mohammad Nuh kepada wartawan, Rabu, 7 Desember 2022.
Nuh menyebut sampai Oktober 2022, jumlah nazhir wakaf uang yang terdaftar di BWI sebanyak 333. Selain itu, digitalisasi sebagai upaya penguatan perwakafan gencar dilakukan BWI.
Setelah dikembangkannya platform berkahwakaf.id dan e-services untuk pelayanan nazhir, BWI juga tengah mendorong konsolidasi data perwakafan melalui penguatan pusat data wakaf nasional dan agregator wakaf.
"Diharapkan proses transformasi digital dapat semakin meningkatkan gaya hidup berwakaf masyarakat dan mengoptimalkan potensi wakaf yang ada," jelas dia.
Baca: Ma'ruf Amin: Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf untuk Menghindari Konflik |
Mantan Menteri Pendidikan itu menerangkan saat ini sejumlah instrumen wakaf memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Baik wakaf aset maupun aset.
BWI melakukan berbagai upaya guna melindungi dan mengembangkan nilai aset harta benda wakaf di Indonesia. Termasuk dengan meningkatkan kompetensi nazhir sebagai pengelolanya.
Salah satu upaya pengembangan nilai aset harta benda wakaf dengan menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) dengan mengusung tema Percepatan Ekosistem Perwakafan: Profesionalisasi Nazhir di Hotel Grand Melia, Jakarta, pada 6-8 Desember 2022.
"Diharapkan kinerja perwakafan dapat terukur secara periodik, transparan, fair, dan akuntabel," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id