Jakarta: Lebih dari 1.800 bencana terjadi di Indonesia selama Januari hingga medio Juni 2022. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi, salah satunya banjir.
"Tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 1.814," tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip Medcom.id, Kamis, 16 Juni 2022.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 702 kejadian, cuaca ekstrem 656 kejadian, dan tanah longsor dengan 346 kejadian. Kemudian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 89 kejadian serta gempa bumi dengan 12 kejadian.
"Gelombang pasang dan abrasi delapan kejadian, kekeringan satu kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil," tulis data BNPB.
Baca: BMKG Petakan Daerah Rawan Tsunami dan Gempa di Sikka
Seluruh bencana mengakibatkan 93 orang meninggal. Sebanyak 2.356.649 orang mengungsi, 664 orang luka-luka, dan 14 orang hilang.
Bencana menyebabkan 24.392 rumah rusak. Terdiri dari 4.070 rumah rusak berat, 4.737 rumah rusak sedang, dan 15.585 rumah rusak ringan.
"Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 401 unit, fasilitas peribadatan 177 unit, fasilitas kesehatan 66 unit, 81 perkantoran, dan 89 jembatan," tulis data tersebut.
Jakarta: Lebih dari 1.800
bencana terjadi di Indonesia selama Januari hingga medio Juni 2022. Jenis bencana terbanyak ialah
hidrometeorologi, salah satunya banjir.
"Tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 1.814," tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) seperti dikutip
Medcom.id, Kamis, 16 Juni 2022.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 702 kejadian, cuaca ekstrem 656 kejadian, dan tanah longsor dengan 346 kejadian. Kemudian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 89 kejadian serta gempa bumi dengan 12 kejadian.
"Gelombang pasang dan abrasi delapan kejadian, kekeringan satu kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil," tulis data BNPB.
Baca:
BMKG Petakan Daerah Rawan Tsunami dan Gempa di Sikka
Seluruh bencana mengakibatkan 93 orang meninggal. Sebanyak 2.356.649 orang mengungsi, 664 orang luka-luka, dan 14 orang hilang.
Bencana menyebabkan 24.392 rumah rusak. Terdiri dari 4.070 rumah rusak berat, 4.737 rumah rusak sedang, dan 15.585 rumah rusak ringan.
"Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 401 unit, fasilitas peribadatan 177 unit, fasilitas kesehatan 66 unit, 81 perkantoran, dan 89 jembatan," tulis data tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)