Tangan korban begal di Pondok Aren terluka setelah menahan sabetan samurai pelaku. MTVN/Arga
Tangan korban begal di Pondok Aren terluka setelah menahan sabetan samurai pelaku. MTVN/Arga

Cerita Korban Melawan Begal di Pondok Aren

Arga sumantri • 26 Februari 2015 19:32
medcom.id, Jakarta: Korban begal di Pondok Aren, Tangerang Selatan, inisial SA, 20, menceritakan kronologis kejadian pada Selasa 24 Februari sekitar pukul 00.30 WIB. Dia mengaku tidak punya firasat saat pamit ke orang tuanya untuk pergi menemui temannya sekira pukul 19.30 WIB.
 
SA berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor menuju rumah kos temannya di daerah Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin 23 Februari. Dia tiba 30 menit kemudian.
 
Sekitar pukul 00.00 WIB, SA dan seorang teman prianya, WA, pergi ke daerah Bintaro Plaza untuk membeli nasi goreng. Dengan menggunakan sepeda motor, keduanya melintasi Gang Masjid, Jalan Masjid Baiturrahim, Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren.

SA tidak sadar diikuti dua sepeda motor. Sekitar 500 meter menyusuri Gang Masjid, satu sepeda motor matic menyalip sepeda motor yang kendarai SA dan WA. Motor itu kemudian berjalan pelan. Tak lama, satu motor lainnya memepet sepeda motor SA dan WA sambil mengacungkan samurai.
 
"Tanggulan ketiga, kami dipepet dan satu orang coba nyabet dua kali. Sabetan kedua saya tangkis samurai nya, terus sempat tarik-tarikan, motor oleng, kami dan pelaku jatuh," terang SA kepada Metrotvnews.com, Kamis (26/2/2015).
 
SA mengaku spontan memegang samurai pelaku. Sampai kemudian motor yang dikendarainya terjatuh dengan kondisi masih menyala. SA kemudian bangun. Pelaku juga bangun. Salah satunya masih berusaha mengambil motor SA.
 
WA teriak mengajak SA lari. Namun, SA menolak dan lebih memilih berteriak minta tolong.
"Maling..maling..tolong..maling..," ujar SA menirukan teriakannya dini hari itu.
 
Warga yang mendengar teriakan SA berdatangan ke lokasi kejadian. Pelaku lantas kabur mengurungkan niatnya membawa sepeda motor SA.
 
Saat ia meminta tolong, SA melihat ada seorang pria dan wanita mengendarai sepeda motor Honda Beat melintas, namun tidak berhenti.
 
Saat itu, SA mengaku butuh pertolongan. "Si pelaku lari ke arah motor itu, terus dia coba naik motor itu tapi baru beberapa meter jalan pelaku jatuh dari motor itu," jelasnya.
 
Apakah pria dan wanita yang mengendarai Honda Beat bagian dari pelaku? SA tidak tahu. Setelah itu, dia mengaku tidak tahu lagi bagaimana nasib pelaku. SA dibawa warga ke sebuah lapak rongsokan untuk membersihkan luka di tangannya.
 
Dia menulis status di BlackBerry Messenger (BBM) untuk memberi tahu teman-temannya. "Tolong ke Gang Bambu, dekat pom bensin. Gua dibegal," begitu bunyi status BBM SA, saat itu.
 
Tak lama kemudian, teman-teman SA datang termasuk WA. Dia dan WA dibawa ke sebuah klinik di Pondok Betung, yang tak jauh dari lokasi kejadian. Dia mendapat tiga jahitan di tangan, sementara WA mendapat lima jahitan di kaki.
 
Singkat cerita, SA dibawa ke rumah WA dan menginap. Dia baru pulang ke rumah sekitar pukul 21.00 WIB. Dia mengetahui salah satu pelaku dibakar warga saat melihat foto di BBM temannya.
 
"Saya baru tahu kabarnya itu Subuh, lihat display picture BBM teman-teman," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan