Kalimat itu terlontar dari Kapten Dewi Meilina, pilot wanita pertama yang menerbangkan Airbus milik maskapai penerbangan AirAsia Indonesia. Beberapa tahun lalu, kata Dewi, kompetensi pilot wanita masih diragukan. Jarang ada airline yang mau menerima pilot perempuan.
Maskapai khawatir perempuan tak segesit pria. Dewi yang lulus dari PLP (kini bernama Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia) Curug pada 2000 sempat kesulitan mencari kerja. Kala itu, Dewi mengaku sempat bingung dan hilang arah.
"Saya lulus dari PLP Curug tahun 2000, masuk tahun 1997. Dulu masih kecil kepengennya jadi dokter, sempat juga pengen ambil jurusan hubungan internasional. Tapi enggak jadi. Cuma senior saya datang ke SMA saya nawarin sekolah penerbangan ini. Jadi saya tertrik," kata wanita kelahiran 26 Mei, 37 tahun silam kepada Metrotvnews.com sesaat sebelum terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/4/2015).
Dewi sempat melamar ke beberapa maskapai. Tapi tak pernah ada kabar baik. Lamarannya ditolak. Alasannya, karena dia perempuan.
"Sempat terlunta-lunta ya. Soalnya di Indonesia karir sebagai pilot terus terang susah. Saya pernah berkali-kali ditolak airlines karena saya perempuan," lanjut wanita asli Sragen itu.
"Mereka (perusahaan penerbangan) alasan kalau pilotnya perempuan mau bagaimana? Kita taruh di divisi apa? Kita belum pernah punya pilot perempuan. Kita belum siap harus gimana, itu alasan perusahaan dulu," cerita Kapten Dewi.

Kapten Dewi Meilina saat bertugas. Foto: LB Ciputri Hutabarat
Karena lamarannya mentok, Dewi akhirnya bekerja sebagai staf administrasi di salah satu perusahaan swasta. Namun, cita-citanya sebagai penerbang tak pernah surut. Dewi tetap bertekad suatu saat dia bakal menjadi pilot.
Dua tahun jadi staf administrasi, Dewi mencoba lagi melamar ke maskapai penerbangan. Akhirnya pada 2002 dia diterima di Maskapai Deraya. Saat itulah karirnya sebagai pilot dimulai.
"Aku rasa bersyukur dan terimakasih pada orang pertama yang percaya pada kita, pilot wanita pada tahun 2000. Kita dikasih kesempatan terbang dan terbukti selama ini kita bisa melakukan tugas dengan baik," papar Kapten dengan jam terbang lebih dari 7 ribu jam itu.
Karirnya moncer. Deraya jadi batu loncatan. Dewi kemudian menerbangkan pesawat Star Air, Mandala Air dan Sriwijaya Air sebelum akhirnya jadi pilot wanita pertama yang menerbangkan Airbus milik AirAsia Indonesia.
"Saya lihat perkembangannya lima tahun terakhir sudah bagus. Dari segi lingkungan kerja saya sangat signifikan. Saya dan senior saja merasakan susahnya cari kerja di airline. Hampir semua airline enggak mau terima pilot cewek. Susahnya luar biasa. Sekarang banyak sekali pilot perempuan," kata dia.
Sayangnya, lanjut dia, masih ada beberapa maskapai yang enggan menerima pilot perempuan. Tapi dia yakin, jika perempuan bisa menunjukkan kemampuannya, lambat laun wanita akan dipercaya sepenuhnya.
Pesan dari Kapten Dewi, perempuan jangan terlalu mengeksklusifkan diri. Karena sikap itu justru mengkerdilkan perempuan.
"Saya rasa kita sebagai perempuan jangan mendambakan 'Ah, aku kan perempuan' kita harus sudah siap apapun risikonya dalam kerjaan apalagi kalau kita masuk di kerjaan dunia laki-laki," tegasnya.
"Sebetulnya kalau sudah jadi pilot, gender sudah dilupakan. Karena di SOP kita enggak ada pilot 'should be bla bla except female pilot'. Semua harus sama. Jangan mengharapkan perbedaan ya kecuali hamil."
Pada akhir perbincangan, Kapten Dewi bercerita soal suka dukanya berprofesi sebagai pilot wanita. Namun, penyuka komik Conan itu, lebih banyak menikmati profesinya sebagai pilot ketimbang merasakan duka.
"Lebih banyak exiting dari pada takut. Harus selalu waspada. Banyak sukanya ketimbang dukanya. Dukanya paling kurang tidur," ujarnya sambil tertawa.
Dewi senang dan bangga dengan pekerjaannya karena ia sendiri senang ketika melihat kebahagiaan orang lain.
"Kadang orang-orang liburan kita kerja. Sisi baiknya saya bahagia bisa mengantar orang liburan. Yang penting setiap penerbangan saya ini selamat sampai akhir. Enggak pernah muluk-muluk lah," tutup anak sulung dari enam bersaudara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id