Koordinator Tim Dokter Kepresidenan, Prof Dr Djoko Rahardjo. Foto: M Irfan/MI
Koordinator Tim Dokter Kepresidenan, Prof Dr Djoko Rahardjo. Foto: M Irfan/MI

Tim Medis Kemenhan ke Jerman Ikut Pelatihan Terapi Sel

Suryopratomo • 27 Mei 2015 15:15
medcom.id, Duderstads: Kementerian Pertahanan RI mengirimkan enam tenaga medis untuk mengikuti pelatihan di Praxisgemeinschaft fur Zelltherapie di Duderstads, Jerman. Pelatihan selama enam bulan itu diharapkan menghasilkan tenaga terampil menjalankan terapi sel di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta.
 
Koordinator Tim Dokter Kepresidenan, Prof Dr Djoko Rahardjo saat mengunjungi tenaga medis di Duderstads mengatakan, banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari penguasaan terapi sel. Terapi ini bermanfaat untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan membangunkan kembali sel yang tidak aktif.
 
"Terapi ini terutama bermanfaat bagi pasien yang menceritakan kanker. Setelah pengangkatan sel kanker, terapi ini membantu memberikan imunisasi kepada pasien," kata Prof Djoko, Selasa (26/5/2015).

Terapi sel bermanfaat untuk memperkuat stamina, memperlambat penuaan, dan memperbaiki pH atau keasaman dalam tubuh manusia. "Terapi sel bermanfaat untuk memperbaiki metabolisme dalam tubuh kita, sehingga keseimbangan di dalam tubuh bisa terjaga dengan baik," kata dokter ahli urologi itu.
 
Negara kedua
 
Menurut Prof Djoko, terapi sel dikembangkan Prof Fred Fraendrich dari Universitas Kiel. Terapi ini baru dijalankan di Jerman, namun sudah diakui oleh Food and Drug Administration, Amerika Serikat.
 
Indonesia akan menjadi negara kedua yang mengembangkan terapi sel. Hal ini tidak terlepas dari inisiatif yang dilakukan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo tiga tahun yang lalu.
 
"Pengiriman enam tenaga medis ini merupakan bagian dari kerja sama yang dilakukan Kemenhan dengan Praxisgemeinschaft fur Zelltherapie. Kita juga membeli laboratorium yang sekarang sedang dibangun di RSPAD," ujan Djoko.
 
Diharapkan terapi sel bisa dijalankan di RSPAD mulai Oktober mendatang. Tenaga ahli dari Jerman akan mendampingi tenaga ahli Indonesia untuk masa tiga tahun.
 
Enam tenaga medis yang dikirim terdiri dari dua dokter, yaitu dr Nyoto Widyo Astoro SpPD-KHOM dan dr Nurhadiyanta S.si, MSi. Satu tenaga biologi dr Martina Lily Yana SpPK. Dua tenaga laboratorium Sunarso S.Si dan Galuh Leksono Amd AK. Serta seorang perawat Yesy Puspasari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan