medcom.id, Kumai: Hujan deras berkali-kali turun di Pelabuhan Utar Kumai, saat tim evakuasi gabungan memindahkan ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari Kapal Crest Onyx. Hujan ini pun membubarkan antusiasme warga yang ingin melihat proses evakuasi dari dekat.
Setidaknya, tiga kali hujan deras disertai angin kencang, turun di sekitar Pelabuhan Kumai, Kumai, Kotawaringin Barat, Minggu (11/1/2015). Saat hujan pertama, warga masih ramai memadati dermaga pelabuhan untuk melihat proses pemindahan ekor pesawat dari kapal Crest Onyx menuju gudang penyimpanan. Pun sama keika hujan menerjang kedua kalinya, warga tetap setia menonton. Warga tetap berbaris rapi melihat proses pemindahan. Meski sudah berdiri dari pukul 16.30 wib sore, warga tak kunjung surut.
Namun, antusiasme mereka bubar seketika saat hujan deras dan angin kencang kembali menerjang. Barisan warga yang sebelumnya rapi, bubar dalam hitungan detik. Mereka memilih berteduh di beberapa tenda yang menjadi posko pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.
Hingga berita ini disusun, hujan masih terus membasahi Pelabuhan Kumai. Warga masih berdiam diri di tenda-tenda untuk berteduh. Tim evakuasi gabungan masih terus berusaha memindahkan ekor pesawat AirAsia QZ8501 itu.
Sebelumnya, kedatangan ekor pesawat ini menarik perhatian tersendiri dari warga sekitar. Tak hanya tim evakuasi gabungan, dermaga tempat kapal tersandar juga dipadati warga sekitar yang ingin melihat secara langsung. Hujan yang sempat turun sesaat tak menyurutkan antusiasme warga.
Ekor pesawat telah berhasil diangkat ke permukaan kemarin, Sabtu (10/1/2015). Pengangkatan ekor pesawat nahas ini menggunakan teknik lifting bag. Sekitar pukul 14.30 wib kemarin, ekor pesawat berhasil diangkat ke atas Kapal Crest Onyx.
medcom.id, Kumai: Hujan deras berkali-kali turun di Pelabuhan Utar Kumai, saat tim evakuasi gabungan memindahkan ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari Kapal Crest Onyx. Hujan ini pun membubarkan antusiasme warga yang ingin melihat proses evakuasi dari dekat.
Setidaknya, tiga kali hujan deras disertai angin kencang, turun di sekitar Pelabuhan Kumai, Kumai, Kotawaringin Barat, Minggu (11/1/2015). Saat hujan pertama, warga masih ramai memadati dermaga pelabuhan untuk melihat proses pemindahan ekor pesawat dari kapal Crest Onyx menuju gudang penyimpanan. Pun sama keika hujan menerjang kedua kalinya, warga tetap setia menonton. Warga tetap berbaris rapi melihat proses pemindahan. Meski sudah berdiri dari pukul 16.30 wib sore, warga tak kunjung surut.
Namun, antusiasme mereka bubar seketika saat hujan deras dan angin kencang kembali menerjang. Barisan warga yang sebelumnya rapi, bubar dalam hitungan detik. Mereka memilih berteduh di beberapa tenda yang menjadi posko pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.
Hingga berita ini disusun, hujan masih terus membasahi Pelabuhan Kumai. Warga masih berdiam diri di tenda-tenda untuk berteduh. Tim evakuasi gabungan masih terus berusaha memindahkan ekor pesawat AirAsia QZ8501 itu.
Sebelumnya, kedatangan ekor pesawat ini menarik perhatian tersendiri dari warga sekitar. Tak hanya tim evakuasi gabungan, dermaga tempat kapal tersandar juga dipadati warga sekitar yang ingin melihat secara langsung. Hujan yang sempat turun sesaat tak menyurutkan antusiasme warga.
Ekor pesawat telah berhasil diangkat ke permukaan kemarin, Sabtu (10/1/2015). Pengangkatan ekor pesawat nahas ini menggunakan teknik lifting bag. Sekitar pukul 14.30 wib kemarin, ekor pesawat berhasil diangkat ke atas Kapal Crest Onyx.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)