medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban pesawat AirAsia QZ8501. Basarnas pun memberikan penghargaan kepada semua pihak yang ikut membantu operasi penyelamatan.
"Ini penghujung dari skenario maupun sasaran-sasaran operasi pencarian pertolongan pesawat AirAsia QZ8501," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo dalam sambutannya di atas Kapal SAR Pacitan, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Bambang langsung memberikan penghargaan kepada setiap tim gabungan SAR yang selama dua bulan terakhir membantu tim SAR melakukan evakuasi dan pencarian. Ada tujuh perwakilan yang menerima penghargaan secara simbolis. Mereka adalah Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan, Proyek Manajer Basarnas, Untung Medianto, penghargaan untuk Mahmud Malawat, sebagai nahkoda kapal Crest Onyx dan Ruslan, nahkoda KM SAR Pacitan. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada perwakilan penyelam dari PT Patra Dinamika, Dharma, GEO Survei Indonesia, Hengki Suharto dan Basarnas Special Group (BSG), Charles Yakob.
Setelah dibagikan secara simbolis, penghargaan juga diberikan kepada seluruh anggota yang ikut dalam pencarian. Di antaranya, kru Kapal Crest Onyx sebanyak 16 orang dan penyelam PT Patra Dinamika sebanyak 16 orang. Selain Bambang, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko juga ikut hadir dan memberikan bingkisan kepada seluruh anggota tim gabungan.
Bambang mengatakan, hal tersebut bagian dari kerjasama semua pihak terkait. Dia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi semua pihak, termasuk TNI, Polri dan seluruh potensi SAR yang ada.
Salah satu bagian penghujung operasi SAR ini, Basarnas menyerahkan bagian tengah pesawat AirAsia QZ8501 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kepentingan evaluasi dan investigasi. Bagian pesawat yang terbesar itu berhasil diangkat ke permukaan laut pada Jumat 27 Februari lalu dan merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin pagi ini.
Bambang menegaskan, pihaknya dalam waktu dua minggu ke depan akan memastikan perjalanan penutupan akhir dari rangkaian skenario SAR ini. Dalam rentang waktu itu, pihaknya juga akan intensif menemui keluarga korban, khususnya 59 korban yang belum ditemukan.
"Penutupan yang dimaksud ialah operasi pokok, namun skala kecil akan tetap berlanjut," tukas dia.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban pesawat AirAsia QZ8501. Basarnas pun memberikan penghargaan kepada semua pihak yang ikut membantu operasi penyelamatan.
"Ini penghujung dari skenario maupun sasaran-sasaran operasi pencarian pertolongan pesawat AirAsia QZ8501," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo dalam sambutannya di atas Kapal SAR Pacitan, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Bambang langsung memberikan penghargaan kepada setiap tim gabungan SAR yang selama dua bulan terakhir membantu tim SAR melakukan evakuasi dan pencarian. Ada tujuh perwakilan yang menerima penghargaan secara simbolis. Mereka adalah Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan, Proyek Manajer Basarnas, Untung Medianto, penghargaan untuk Mahmud Malawat, sebagai nahkoda kapal Crest Onyx dan Ruslan, nahkoda KM SAR Pacitan. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada perwakilan penyelam dari PT Patra Dinamika, Dharma, GEO Survei Indonesia, Hengki Suharto dan Basarnas Special Group (BSG), Charles Yakob.
Setelah dibagikan secara simbolis, penghargaan juga diberikan kepada seluruh anggota yang ikut dalam pencarian. Di antaranya, kru Kapal Crest Onyx sebanyak 16 orang dan penyelam PT Patra Dinamika sebanyak 16 orang. Selain Bambang, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko juga ikut hadir dan memberikan bingkisan kepada seluruh anggota tim gabungan.
Bambang mengatakan, hal tersebut bagian dari kerjasama semua pihak terkait. Dia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi semua pihak, termasuk TNI, Polri dan seluruh potensi SAR yang ada.
Salah satu bagian penghujung operasi SAR ini, Basarnas menyerahkan bagian tengah pesawat AirAsia QZ8501 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kepentingan evaluasi dan investigasi. Bagian pesawat yang terbesar itu berhasil diangkat ke permukaan laut pada Jumat 27 Februari lalu dan merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin pagi ini.
Bambang menegaskan, pihaknya dalam waktu dua minggu ke depan akan memastikan perjalanan penutupan akhir dari rangkaian skenario SAR ini. Dalam rentang waktu itu, pihaknya juga akan intensif menemui keluarga korban, khususnya 59 korban yang belum ditemukan.
"Penutupan yang dimaksud ialah operasi pokok, namun skala kecil akan tetap berlanjut," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)