Jakarta: Ibadah haji 2025 semakin mendekati puncaknya. Seiring itu, Masjidil Haram di Makkah juga semakin padat dipenuhi jemaah dari seluruh dunia.
Tak jarang, banyak jemaah yang mengalami kesulitan: terpisah dari rombongan, salah arah ke terminal bus, hingga kehilangan barang berharga.
Agar pengalaman ibadah tetap khusyuk dan aman, Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Al Rasyid membagikan sejumlah tips praktis untuk jemaah saat berada di Masjidil Haram.
1. Hafalkan rute bus shalawat dan selalu bawa kartu bus
Setiap jemaah memiliki kartu bus Shalawat yang wajib dibawa setiap kali ke Masjidil Haram. Kartu ini menjadi penunjuk arah pulang menuju hotel.
"Setiap jemaah memiliki kartu bus. Kartu ini harus selalu dibawa. Kalau tidak hafal bisa melihat kartu bus itu," kata Harun di Makkah, dikutip dari laman Kemenag, Jumat, 23 Mei 2025.
2. Kenali terminal pemberhentian bus shalawat
Ada tiga terminal utama di area Masjidil Haram yang harus diingat:
Syib Amir: untuk jemaah dari wilayah Syisyah dan Raudlah
Jabal Ka'bah: untuk jemaah dari Jarwal
Ajyad: untuk jemaah dari wilayah Misfalah
"Selain nomor bus Shalawat, jemaah harus hafal terminalnya dan juga arah menuju ke terminal itu," ujar Harun.
3. Gunakan Zamzam Tower dan WC 3 sebagai titik patokan
Jika merasa kebingungan arah menuju terminal, Zamzam Tower dan WC 3 bisa menjadi titik orientasi.
Di sekitar WC 3 juga tersedia petugas Sektor Khusus Haram yang siap membantu memberikan arah.
"Di WC 3 juga ada petugas Sektor yang akan memberikan arahan jemaah menuju terminal," jelas Harun.
4. Jangan bawa uang berlebih atau perhiasan mencolok
Masjidil Haram sangat ramai. Untuk menghindari risiko kehilangan, jemaah sebaiknya tidak membawa uang tunai terlalu banyak dan tidak memakai perhiasan mencolok.
"Uang bawalah secukupnya. Sisanya itu nanti dikumpulin di Ketua Kloter atau Ketua Rombongan. Nanti bisa dititipkan di hotel," ujar Harun.
5. Selalu pergi berkelompok, minimal 2–3 Orang
Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya tidak sendirian. Minimal berdua atau bertiga agar bisa saling mengingatkan dan menjaga.
"Namun apabila rombongan terpisah, jangan panik, ada petugas seksus yang akan membantu memberikan arah ke terminal yang dituju," kata Harun.
6. Jangan lupa bawa Kartu Nusuk
Kartu Nusuk berfungsi seperti paspor haji. Selalu bawa kartu ini di tas bagian luar dan pastikan aman dari risiko hilang atau dicuri.
"Jadi bawa selalu kartu Nusuk ini, bisa disimpan di tas bagian luar dan ditutup rapi. Agar tidak hilang dan terhindar dari penjambretan. Sebab, kartu nusuk ini bisa disalahgunakan," pesan Harun.
Padatnya jemaah di Masjidil Haram memang tak bisa dihindari. Namun, dengan mengikuti tips dari Harun Al Rasyid ini, ibadah tetap bisa dilakukan dengan aman, tenang, dan lancar.
Yuk, pastikan semua perlengkapan dan informasi penting selalu dibawa dan dipahami sebelum berangkat ke Masjidil Haram.
Jakarta: Ibadah
haji 2025 semakin mendekati puncaknya. Seiring itu, Masjidil Haram di Makkah juga semakin padat dipenuhi jemaah dari seluruh dunia.
Tak jarang, banyak jemaah yang mengalami kesulitan: terpisah dari rombongan, salah arah ke terminal bus, hingga kehilangan barang berharga.
Agar pengalaman ibadah tetap khusyuk dan aman, Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Al Rasyid membagikan sejumlah tips praktis untuk jemaah saat berada di Masjidil Haram.
1. Hafalkan rute bus shalawat dan selalu bawa kartu bus
Setiap jemaah memiliki kartu bus Shalawat yang wajib dibawa setiap kali ke Masjidil Haram. Kartu ini menjadi penunjuk arah pulang menuju hotel.
"Setiap jemaah memiliki kartu bus. Kartu ini harus selalu dibawa. Kalau tidak hafal bisa melihat kartu bus itu," kata Harun di Makkah, dikutip dari laman Kemenag, Jumat, 23 Mei 2025.
2. Kenali terminal pemberhentian bus shalawat
Ada tiga terminal utama di area Masjidil Haram yang harus diingat:
Syib Amir: untuk jemaah dari wilayah Syisyah dan Raudlah
Jabal Ka'bah: untuk jemaah dari Jarwal
Ajyad: untuk jemaah dari wilayah Misfalah
"Selain nomor bus Shalawat, jemaah harus hafal terminalnya dan juga arah menuju ke terminal itu," ujar Harun.
3. Gunakan Zamzam Tower dan WC 3 sebagai titik patokan
Jika merasa kebingungan arah menuju terminal, Zamzam Tower dan WC 3 bisa menjadi titik orientasi.
Di sekitar WC 3 juga tersedia petugas Sektor Khusus Haram yang siap membantu memberikan arah.
"Di WC 3 juga ada petugas Sektor yang akan memberikan arahan jemaah menuju terminal," jelas Harun.
4. Jangan bawa uang berlebih atau perhiasan mencolok
Masjidil Haram sangat ramai. Untuk menghindari risiko kehilangan, jemaah sebaiknya tidak membawa uang tunai terlalu banyak dan tidak memakai perhiasan mencolok.
"Uang bawalah secukupnya. Sisanya itu nanti dikumpulin di Ketua Kloter atau Ketua Rombongan. Nanti bisa dititipkan di hotel," ujar Harun.
5. Selalu pergi berkelompok, minimal 2–3 Orang
Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya tidak sendirian. Minimal berdua atau bertiga agar bisa saling mengingatkan dan menjaga.
"Namun apabila rombongan terpisah, jangan panik, ada petugas seksus yang akan membantu memberikan arah ke terminal yang dituju," kata Harun.
6. Jangan lupa bawa Kartu Nusuk
Kartu Nusuk berfungsi seperti paspor haji. Selalu bawa kartu ini di tas bagian luar dan pastikan aman dari risiko hilang atau dicuri.
"Jadi bawa selalu kartu Nusuk ini, bisa disimpan di tas bagian luar dan ditutup rapi. Agar tidak hilang dan terhindar dari penjambretan. Sebab, kartu nusuk ini bisa disalahgunakan," pesan Harun.
Padatnya jemaah di Masjidil Haram memang tak bisa dihindari. Namun, dengan mengikuti tips dari Harun Al Rasyid ini, ibadah tetap bisa dilakukan dengan aman, tenang, dan lancar.
Yuk, pastikan semua perlengkapan dan informasi penting selalu dibawa dan dipahami sebelum berangkat ke Masjidil Haram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)