Jakarta: Hari Aksara Internasional diperingati setiap tanggal 8 September. Peringatan ini menjadi momentum tersendiri bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Plt Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Kemendikbudristek, Aswin Wihdiyanto, mengatakan pihaknya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah terkait aksara. Indonesia belum sepenuhnya bebas dari buta aksara.
"Masih ada PR ya bagi kita untuk turut menuntaskan buta aksara ini," kata Aswin dalam webinar Peran Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Literasi pada Pendidikan Khusus dan Kesetaraan di YouTube Kemdikbud RI dikutip Jumat, 6 September 2024.
Ia mengungkap data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 terkait buta aksara di berbagai kelompok umur. Kelompok umur 15 sampai 44 tahun ada 0,47 persen dan di atas 45 tahun lebih banyak lagi sekitar 8,04 persen.
Aswin menyebut Hari Aksara Internasional menjadi sebuah penyadaran pentingnya melek aksara. "Karena itu kita nanti akan juga memperingati Hari Aksara ini," ujar Aswin.
Kemendikbudristek menargetkan jumlah penduduk buta aksara di Indonesia harus kurang dari satu persen pada 2024. Pemerintah akan berupaya mewujudukan target tersebut.
Hal itu bisa diwujudkan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan literasi masyarakat. Namun, ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa kerja keras dari berbagai pihak.
Kerja sama dan kolaborasi satuan pendidikan dengan berbagai pihak terus berjalan serta dikembangkan secara terprogram dan berkesinambungan.
Jakarta:
Hari Aksara Internasional diperingati setiap tanggal 8 September. Peringatan ini menjadi momentum tersendiri bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Plt Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK),
Kemendikbudristek, Aswin Wihdiyanto, mengatakan pihaknya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah terkait aksara. Indonesia belum sepenuhnya bebas dari buta aksara.
"Masih ada PR ya bagi kita untuk turut menuntaskan buta aksara ini," kata Aswin dalam webinar Peran Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Literasi pada Pendidikan Khusus dan Kesetaraan di
YouTube Kemdikbud RI dikutip Jumat, 6 September 2024.
Ia mengungkap data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 terkait buta aksara di berbagai kelompok umur. Kelompok umur 15 sampai 44 tahun ada 0,47 persen dan di atas 45 tahun lebih banyak lagi sekitar 8,04 persen.
Aswin menyebut Hari Aksara Internasional menjadi sebuah penyadaran pentingnya melek aksara. "Karena itu kita nanti akan juga memperingati Hari Aksara ini," ujar Aswin.
Kemendikbudristek menargetkan jumlah penduduk buta aksara di Indonesia harus kurang dari satu persen pada 2024. Pemerintah akan berupaya mewujudukan target tersebut.
Hal itu bisa diwujudkan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan literasi masyarakat. Namun, ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa kerja keras dari berbagai pihak.
Kerja sama dan kolaborasi satuan pendidikan dengan berbagai pihak terus berjalan serta dikembangkan secara terprogram dan berkesinambungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
