Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri, mengatakan pemerintah akan berupaya untuk mewujudukan target tersebut.
“Pada tahun 2024 target kita kurang dari satu persen, dan menjadi kurang dari setengah persen pada tahun 2030 jadi kira-kira 9 tahun lagi,” kata Jumeri dalam peringatan Hari Aksara Internasional, Rabu 8 September 2021.
Menurut Jumeri target tersebut sangat mungkin untuk dicapai. Hal itu berkaca pada penurunan jumlah kasus buta aksara pada dua tahun terakhir.
Jumeri menyebutkan, tahun 2019 jumlah penduduk buta aksara usia 15 sampai 59 tahun di Indonesia berada pada angka 1,78 persen. “Kemudian tahun berikutnya, 2020, sudah turun menjadi 1,71 persen,” ucapnya.
Jumeri, menyebut pihaknya juga telah mengembangkan kurikulum sekolah yang menekankan pada aspek penguasaan kompetensi literasi. Dia percaya langkah tersebut dapat menurunkan angka buta aksara di Indonesia.
“Jadi kurikulum kita dengan penguatan literasi numerasi dan karakter,” ujarnya.
Baca juga: Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional Digelar 8 September
Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan literasi masyarakat tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya kerja keras dari berbagai pihak. Dia berharap kerja sama dan kolaborasi satuan pendidikan dengan berbagai pihak terus berjalan serta dikembangkan secara terprogram dan berkesinambungan.
“Peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan literasi masyarakat menjadi semakin penting dan mendesak di era pandemi covid-19,” imbuh dia.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News