Antara/Syaiful Arif
Antara/Syaiful Arif

Undecided Voters, Fenomena Rakyat Hadapi Kampanye Hitam

29 Juni 2014 13:57
medcom.id, Jakarta: Kampanye hitam dan intimidasi selama Pemilu Presiden 2014 dinilai sebagai penyebab meningkatnya undecided voters. Banyak pemilih yang lebih suka menyembunyikan pilihannya.
 
Hal tersebut diungkapkan juru bicara pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Minggu (29/6/2014). Menurut Hasto, hal tersebut menjadi strategi rakyat yang mujarab terutama saat ada kecenderungan lembaga survei dipakai sebagai alat pemenangan.
 
"Berbagai kampanye hitam yang menyerang Jokowi, termasuk temuan adanya pergerakan Babinsa yang mendukung capres tertentu, serta berbagai bentuk intimidasi dan kekerasan yang dialami pendukung Jokowi di Yogyakarta ikut mempengaruhi (meningkatnya undecided voters)," ujar Hasto di Jakarta, Minggu (29/6).

Hasto menerangkan rakyat memiliki mekanisme untuk menyembunyikan pilihan hati nurani. Ia mencontohkan ketika Jokowi diserang secara massif dan survei dijadikan alat pada Pemilu Kada 2012 di Jakarta.
 
"Rakyat Indonesia akan memberikan kejutan untuk berpihak pada pemimpin yang jujur seperti Jokowi. Indikasinya sederhana, ketika Jokowi datang, di situlah rakyat bergerak dengan penuh semangat dan rasa senang. Sebab kekuatan perubahan memang tidak terbendungkan," tandas Hasto.
 
Hasto menambahkan, menjelang Pemilu Legislatif beberapa waktu lalu, Partai Gerindra gencar mempromosikan hasil lembaga survei INES yang memenangkan Gerindra. Survei itu hasilnya jauh dari kenyataan.
 
"Publik sudah cerdas. Survei memang bisa menjadi alat membangun persepsi untuk menang. Namun rakyatlah yang menjadi penentu kemenangan. Kita pun tahu pasangan mana yang memiliki modal yang besar, bahkan diindikasikan dekat dengan "pengatur" impor ekspor minyak kelas kakap," terangnya. (*)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NAV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan