medcom.id, Jakarta: Politisi PDI Perjuangan TB Hasanudin menyesali bentrokan yang terjadi antara TNI dan Polisi di Batam, Kepulauan Riau. Sebagai aparat keamanan, mereka tidak bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Terlebih, amunisi yang digunakan pada bentrokan tersebut berasal dari uang rakyat.
"Saya sangat menyesalkan perkelahian antara TNI dan Polri, karena rakyat juga melihat contoh mereka. Jangan malah tembak-tembakan menggunakan senjata dan amunisi rakyat, itu kan duit rakyat," ujar dia dalam diskusi terkait pertahanan dan keamanan dalam menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2014).
Maka itu, ia meminta agar para pimpinan TNI dan Polri mmenindak tegas bawahannya yang terbukti terlibat dalam bentrokan tersebut. Menindak tegas tersebut, sebut dia, dengan menggunakan hukum yang berlaku bagi kedua institusi aparat penegakan hukum tersebut.
"Jadi itu menjadi tugas dan tanggung jawab para perwiranya untuk menindak tegas. Karena, mereka harus memberikan contoh supaya bisa menjaga kohesi dan persatuan diantara mereka," papar Hasanuddin.
Terkait Masyarakat ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada tahun 2015, menurut dia, semua aparat keamanan baik TNI dan Polri harus bersiap menjaga perbatasan antarnegara. Hal itu, tutur dia, agar tidak terjadi penyelundupan, baik barang maupun manusia.
"Kalau terkait MEA saya kira kita semua aparat harus siap. Pasalnya dengan adanya hal ini maka terbuka kemungkinan penyelundupan manusia, barang. Itu harus diawasi dengan ketat," pungkas Hasanudin.
medcom.id, Jakarta: Politisi PDI Perjuangan TB Hasanudin menyesali bentrokan yang terjadi antara TNI dan Polisi di Batam, Kepulauan Riau. Sebagai aparat keamanan, mereka tidak bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Terlebih, amunisi yang digunakan pada bentrokan tersebut berasal dari uang rakyat.
"Saya sangat menyesalkan perkelahian antara TNI dan Polri, karena rakyat juga melihat contoh mereka. Jangan malah tembak-tembakan menggunakan senjata dan amunisi rakyat, itu kan duit rakyat," ujar dia dalam diskusi terkait pertahanan dan keamanan dalam menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2014).
Maka itu, ia meminta agar para pimpinan TNI dan Polri mmenindak tegas bawahannya yang terbukti terlibat dalam bentrokan tersebut. Menindak tegas tersebut, sebut dia, dengan menggunakan hukum yang berlaku bagi kedua institusi aparat penegakan hukum tersebut.
"Jadi itu menjadi tugas dan tanggung jawab para perwiranya untuk menindak tegas. Karena, mereka harus memberikan contoh supaya bisa menjaga kohesi dan persatuan diantara mereka," papar Hasanuddin.
Terkait Masyarakat ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada tahun 2015, menurut dia, semua aparat keamanan baik TNI dan Polri harus bersiap menjaga perbatasan antarnegara. Hal itu, tutur dia, agar tidak terjadi penyelundupan, baik barang maupun manusia.
"Kalau terkait MEA saya kira kita semua aparat harus siap. Pasalnya dengan adanya hal ini maka terbuka kemungkinan penyelundupan manusia, barang. Itu harus diawasi dengan ketat," pungkas Hasanudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)