foto: Reuters
foto: Reuters

Begini Cara Identifikasi Korban AirAsia QZ8501 (1)

Tri Kurniawan • 01 Januari 2015 13:42
medcom.id, Jakarta: Jasad para korban AirAsia QZ8501 ditemukan Tim SAR. Mereka dievakuasi dari Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Beberapa di antaranya telah diterbangkan ke Surabaya untuk keperluan identifikasi.
 
Tahapan ini sangat penting untuk mencegah ahli waris dan keluarga korban menerima jasad yang keliru. Sebab rata-rata kondisi jasad korban musibah tidak selalu dapat langsung dikenali, baik akibat dampak musibah dan proses alamiah.
 
Tidak terkecuali jasad korban AirAsia QZ8501 yang ditemukan pada H+3 musibah. Artinya minimal tiga hari, bahkan lebih untuk korban lainnya, mereka terendam air laut. Selama itu proses alami pembusukan jasad tetap berlangsung.

Di dalam proses identifikasi ada dua jenis data penting yang diperlukan. Dua data yang saling berkaitan itu adalah antemortem dan postmotem.
 
Apakah data antemortem? Apa pula bedanya dengan data postmortem?
 
Antemortem adalah data-data fisik khas korban sebelum meninggal. Mulai dari pakaian atau asesoris yang dikenakan pada saat terakhir, barang bawaan, tanda lahir, tatoo, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat dan tinggi badan serta contoh DNA.
 
Khusus data untuk contoh DNA, akan lebih baik bila diambil dari ibunda atau anak kandung korban. Sebab kemungkinan terdapat kecocokan jauh lebih besar dibandingkan DNA dari kemenakan atau pasangan istri dan suami.
 
Semua data ini akan dibandingkan dengan data postmortem. Apa saja yang termasuk data postmortem?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan