Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato perdana di Sidang Majelis Umum PBB 2020. Foto: BPMI
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato perdana di Sidang Majelis Umum PBB 2020. Foto: BPMI

Jokowi Ingatkan Pengembangan Vaksin Nusantara Harus Ikuti Kaidah Saintifik

Nur Azizah • 12 Maret 2021 14:58
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung pengembangan Vaksin Nusantara. Namun, ia mengingatkan vaksin itu harus diciptakan dengan memakai pendekatan ilmiah.
 
"Untuk menghasilkan produk obat dan vaksin yang aman, berkhasiat,  dan bermutu, harus mengikuti kaidah-kaidah saintifik," kata Jokowi dalam konferensi video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Jumat, 12 Maret 2021.
 
Menurut dia, peneliti vaksin covid-19 tidak boleh keluar dari kaidah-kaidah keilmuan. Seluruh uji klinis harus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, terbuka, transparan, serta melibatkan banyak ahli.

Baca: Vaksinasi Sukses, Ekonomi Nasional Siap Bangkit
 
"Persyaratan dan tahapan ini penting dilakukan untuk membuktikan bahwa proses pembuatan vaksin sangat mengedepankan unsur kehati-hatian dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," ujar Jokowi.
 
Kepala Negara menilai langkah-langkah ini akan menghasilkan vaksin yang aman dan efektif. Jika semua tahapan sudah dilalui, Jokowi mendukung Vaksin Nusantara cepat diproduksi.
 
"Ini untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri akan vaksin," ujar dia.
 
Vaksin Nusantara yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi sorotan. Hal ini disebabkan klaim vaksin itu dapat menciptakan kekebalan seumur hidup.
 
Pengembangan vaksin dengan memanfaatkan sel dendritik itu diklaim menjadi yang pertama di dunia. Dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Terawan mengatakan pengembangan vaksin dengan sel dendritik sudah dilakukan sejak 2015.
 
"Saya secara pribadi juga sudah mengembangkan proses dendritik vaksin ini di Cells Cure Center RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta," kata Terawan, Rabu, 10 Maret 2021.
 
Kala itu, kata dia, sel dendritik tak dikhususkan untuk menjadi vaksin covid-19.  Namun, sel ini digunakan sebagai riset pengembangan vaksin kanker.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan