Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Ambulans yang Ditembaki Polisi Bukan Milik PP Muhammadiyah

Kautsar Widya Prabowo • 14 Oktober 2020 13:08
Jakarta: Ambulans yang ditembaki gas air mata oleh kepolisian dipastikan bukan milik Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Ambulans ditembaki petugas yang tengah membubarkan pedemo Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
 
"Bukan dari Muhammadiyah mobil ambulans itu," kata Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Budi Setiawan saat dikonfirmasi, Rabu, 14 Oktober 2020.
 
MDMC, kata Budi, tidak pernah menerjunkan ambulans saat unjuk rasa penolakan UU Ciptaker. Dia mengetahui adanya ambulans yang ditembaki gas air mata dari video yang viral di media sosial.

"Yang soal ambulans kami tidak tahu, bukan milik Muhammadiyah," kata dia.
 
Namun, menurut Budi, terdapat sejumlah anggota relawan MDMC yang mengalami kekerasan oleh aparat kepolisian saat berjaga di depan Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat. Belum diketahui penyebab anggota polisi dengan alat pelindung diri tiba-tiba menyerang petugas medis.
 
"Kejadian yang kami alami ketika teman-teman medis mendapat perlakuaan kasar oleh polisi. Tiba-tiba ditabrak polisi, diseret, dan dipukuli," kata dia.
 
Baca: Polisi Tembaki Ambulans karena Menolak Dihentikan
 
Sebelumnya, video penembakan mobil ambulans berudarasi 23 detik viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat sebuah mobil ambulans yang berada di lokasi unjuk rasa penolakan UU Ciptaker ditembaki oleh anggota polisi menggunakan gas air mata.
 
Ambulans tampak berjalan mundur dengan pintu depan dan pintu belakang terbuka. Ambulans tersebut kemudian tancap gas untuk menghindari tembakan gas air mata.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan