Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendatangkan Kapal Baruna Jaya IV untuk mencari black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Selasa, 12 Januari 2021. Beberapa alat tambahan juga dipersiapkan untuk mencari kotak hitam itu.
"Besok kita merencanakan memberangkatkan Kapal Baruna Jaya IV," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam Breaking News Metro TV, Senin, 11 Januari 2021.
Soerjanto tidak memerinci alat baru yang akan dibawa besok. Namun, dia mengatakan Kapal Baruna Jaya IV dan alat baru itu didatangkan untuk mengoptimalkan pencarian.
Baca: Polisi: Belum Ada Korban Sriwijaya Air SJ-182 Teridentifikasi
Dia juga menjelaskan perkembangan pencarian kotak hitam itu. Saat ini pihaknya sudah menyiapkan tiga alat ping finder untuk mencari sinyal black box.
Tiga alat itu sudah dipakai untuk membuat pola segitiga di laut untuk memperkecil area keberadaan kotak hitam pesawat. Pola segitiga itu menjadi area penyelam mencari kotak hitam di dasar laut.
Namun, hingga kini pencarian masih belum membuahkan hasil. Cuaca sedikit mengganggu pencarian karena membuat ombak menjadi tinggi.
Soerjanto meminta masyarakat membantu dengan doa. Dia berharap kotak hitam itu segera ditemukan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat oti.
"Mudah-mudahan atas doa dari masyarakat semua segera kita bisa temukan black box," ucap dia.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendatangkan Kapal Baruna Jaya IV untuk mencari
black box pesawat
Sriwijaya Air SJ-182, Selasa, 12 Januari 2021. Beberapa alat tambahan juga dipersiapkan untuk mencari kotak hitam itu.
"Besok kita merencanakan memberangkatkan Kapal Baruna Jaya IV," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam Breaking News Metro TV, Senin, 11 Januari 2021.
Soerjanto tidak memerinci alat baru yang akan dibawa besok. Namun, dia mengatakan Kapal Baruna Jaya IV dan alat baru itu didatangkan untuk mengoptimalkan pencarian.
Baca:
Polisi: Belum Ada Korban Sriwijaya Air SJ-182 Teridentifikasi
Dia juga menjelaskan perkembangan pencarian kotak hitam itu. Saat ini pihaknya sudah menyiapkan tiga alat
ping finder untuk mencari sinyal
black box.
Tiga alat itu sudah dipakai untuk membuat pola segitiga di laut untuk memperkecil area keberadaan kotak hitam
pesawat. Pola segitiga itu menjadi area penyelam mencari kotak hitam di dasar laut.
Namun, hingga kini pencarian masih belum membuahkan hasil. Cuaca sedikit mengganggu pencarian karena membuat ombak menjadi tinggi.
Soerjanto meminta masyarakat membantu dengan doa. Dia berharap kotak hitam itu segera ditemukan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat oti.
"Mudah-mudahan atas doa dari masyarakat semua segera kita bisa temukan black box," ucap dia.
Pesawat Sriwijaya Air dengan
call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak
hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)