Jakarta: Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut semua provinsi di Pulau Sumatra mengalami lonjakan kasus covid-18. Kondisi tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan jumlah pasien sembuh.
"Hampir semua provinsi di Pulau Sumatra mengalami kenaikan kasus aktif dan kematian. Lalu, menurunnya angka kesembuhan," kata Doni di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 3 April 2021.
Doni meminta seluruh pejabat di Pulau Sumatra mengevaluasi kebijakan penanganan covid-19. Pengetatan dan disiplin juga harus ditingkatkan.
Baca: Diperpanjang Hingga 17 Mei 2021, PPKM Mikro Diperluas ke 5 Provinsi
"Ini harus secepat mungkin, jangan sampai terlambat karena ketika terlambat melakukan pengetatan dan melakukan langkah-langkah untuk pencegahan, maka kasus eksponensial ini akan tidak terkontrol," ucapnya.
Doni tak mau Sumatra mengalami lonjakan kasus seperti Jakarta pada September dan Oktober tahun lalu. Setelah adanya pengenduran, kasus korona meningkat.
"Ini menyebabkan tingkat keterpakaian tempat tidur di Rumah Sakit Wisma Atlet penuh sehingga terjadi antrean ambulans yang cukup panjang," ucap dia.
Doni minta Sumatra belajar dari pengalaman masa lalu. Ia mengingatkan masyarakat di sana tetap patuh terhadap protokol kesehatan, agar kasus korona bisa terkendali.
Jakarta: Ketua Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut semua provinsi di Pulau Sumatra mengalami lonjakan kasus covid-18. Kondisi tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan jumlah pasien sembuh.
"Hampir semua provinsi di Pulau Sumatra mengalami kenaikan kasus aktif dan kematian. Lalu, menurunnya angka kesembuhan," kata Doni di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 3 April 2021.
Doni meminta seluruh pejabat di Pulau Sumatra mengevaluasi kebijakan penanganan
covid-19. Pengetatan dan disiplin juga harus ditingkatkan.
Baca:
Diperpanjang Hingga 17 Mei 2021, PPKM Mikro Diperluas ke 5 Provinsi
"Ini harus secepat mungkin, jangan sampai terlambat karena ketika terlambat melakukan pengetatan dan melakukan langkah-langkah untuk pencegahan, maka kasus eksponensial ini akan tidak terkontrol," ucapnya.
Doni tak mau Sumatra mengalami lonjakan kasus seperti Jakarta pada September dan Oktober tahun lalu. Setelah adanya pengenduran, kasus korona meningkat.
"Ini menyebabkan tingkat keterpakaian tempat tidur di Rumah Sakit Wisma Atlet penuh sehingga terjadi antrean ambulans yang cukup panjang," ucap dia.
Doni minta Sumatra belajar dari pengalaman masa lalu. Ia mengingatkan masyarakat di sana tetap patuh terhadap protokol kesehatan, agar kasus korona bisa terkendali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
