Massa tolak penggennagan waduk Jatigede. (Foto: Antara/Wahyu Putro)
Massa tolak penggennagan waduk Jatigede. (Foto: Antara/Wahyu Putro)

Penggenangan Waduk Jatigede Dinilai Rusak 1.380 Hektare Hutan

Damar Iradat • 31 Agustus 2015 13:44
medcom.id, Jakarta: Penggenangan waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dinilai mustahil. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai pasokan air dari sungai Cimanuk tak memadai.
 
Manajer Kampanye Walhi Ode Rakhman mengatalan, selain pasokan air yang tidak mencukupi, pembangunan waduk dianggap merugikan. "Penggenangan waduk Jatigede dalam kondisi kekeringan tidak masuk akal, malah akan menambah persoalan, menghilangkan produksi pertanian di Cirebon," kata Ode di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).
 
Menurut Ode, proyek itu jauh dari kata baik. Keberadaan waduk Jatigede akan menghancurkan daerah hijau di sekitar. Dalam catatan Walhi, ada dua hutan seluas 1.380 hektare yang tenggelam akibat dampak penggenangan.
 
"Ini kan kawasan resapan yang dihijaukan, tapi justu malah dibendung, ada persoalan sekitar 1.380 hektare hutan yang dikelola Perum Perhutani," ujarnya.
 
Kendati demikian, desakan Walhi tampaknya sia-sia. Pasalnya, di saat bersamaan, pemerintah lewat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono telah secara resmi melakukan pengisian awal (initial impounding) waduk.
 
Didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, sekira pukul 11.00 WIB, Menteri Basuki menekan tombol sirine sebagai simbol pengisian waduk terbesar kedua di Indonesia itu. Waduk Jatigede diklaim dapat mengairi persawahan hingga 90.000 hektare dan memiliki sumber air baku dengan kecepatan sebesar 3,5 kubik per detik.
 
Rencananya, waduk seluas 4.983 hektare ini juga digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas hingga 1.110 megawatt.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan