medcom.id, Jakarta: Kasimin harus menunggu seminggu untuk memastikan keberadaan istrinya, Macih, yang diduga menjadi korban ledakan pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses. Pasalnya, proses identifikasi korban membutuhkan waktu.
"Saya juga sudah di tes DNA, diminta tunggu satu minggu," kata Kasimin di Posko Antemortem di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 27 Oktober 2017.
Dia mengaku sudah mencari keberadaan istrinya di empat RS: RSUD Tangerang, RS Mitra Husada, RSIA BUN, hingga RSCM. Namun, Macih tak ada sehingga Kasimin memutuskan mendatangi RS Polri.
Kasimin telah menyerahkan berkas-berkas yang di minta RS Polri untuk mengidentifikasi jenazah korban. Dokumen yang dibawa adalah fotokopi kartu keluarga, fotokopi KTP, serta foto-foto istrinya.
Sebelum ledakan terjadi pada Kamis 26 Oktober 2017, Kasimin masih sempat mengantar istrinya ke lokasi pabrik. Dia bahkan masih ingat pakaian yang dikenakan istrinya terakhir kali sebelum insiden itu terjadi.
"Dia pakai baju merah celana biru pakai jilbab," tukas Kasimin.
Baca: 7 Saksi Ledakan Pabrik Petasan Diperiksa
Sementara itu, Kepala Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Pol. Edy Purnomo mengaku kesulitan untuk mengidentifikasi korban. Pasalnya kondisi jenazah korban yang hangus terbakar.
"Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama," ujar Edy.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/PNgJO80K" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kasimin harus menunggu seminggu untuk memastikan keberadaan istrinya, Macih, yang diduga menjadi korban ledakan pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses. Pasalnya, proses identifikasi korban membutuhkan waktu.
"Saya juga sudah di tes DNA, diminta tunggu satu minggu," kata Kasimin di Posko Antemortem di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 27 Oktober 2017.
Dia mengaku sudah mencari keberadaan istrinya di empat RS: RSUD Tangerang, RS Mitra Husada, RSIA BUN, hingga RSCM. Namun, Macih tak ada sehingga Kasimin memutuskan mendatangi RS Polri.
Kasimin telah menyerahkan berkas-berkas yang di minta RS Polri untuk mengidentifikasi jenazah korban. Dokumen yang dibawa adalah fotokopi kartu keluarga, fotokopi KTP, serta foto-foto istrinya.
Sebelum ledakan terjadi pada Kamis 26 Oktober 2017, Kasimin masih sempat mengantar istrinya ke lokasi pabrik. Dia bahkan masih ingat pakaian yang dikenakan istrinya terakhir kali sebelum insiden itu terjadi.
"Dia pakai baju merah celana biru pakai jilbab," tukas Kasimin.
Baca: 7 Saksi Ledakan Pabrik Petasan Diperiksa
Sementara itu, Kepala Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Pol. Edy Purnomo mengaku kesulitan untuk mengidentifikasi korban. Pasalnya kondisi jenazah korban yang hangus terbakar.
"Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama," ujar Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)