Jakarta: Legislator dari Partai NasDem, Ina Elisabeth Kobak, berharap kerusuhan di Papua dan Papua Barat segera berhenti. Ia ingin Bumi Cendrawasih kembali damai.
"Kami berharap lebih kondusif lagi, kami tahu di sana itu damai," kata Ina usai pelantikan anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.
Menurut Ina, akar masalah dari konflik tersebut harus segera dicari. Ia tak ingin konflik berlarut-larut sehingga merugikan masyarakat Papua maupun pendatang.
Perempuan kelahiran Wamena 29 tahun lalu itu belum mau bicara banyak soal konflik yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Ia juga tak mau menuding kelompok kriminal bersenjata (KKB) menjadi dalang di balik kerusuhan tersebut.
Menurut Ina, kondisi di Wamena sudah mulai kondusif. Namun, beberapa orang masih mengungsi.
"Wamena semakin kondusif, orang masih ngungsi di pengungsian, mau balik bagaimana, tempatnya kan terbakar. Kami berharap Papua lebih damai dan rukun lagi," ujarnya.
Ina berjanji memperjuangkan hak-hak rakyat Papua. Ia berharap bisa duduk di Komisi VII DPR, karena aspirasi masyarakat Papua bisa disalurkan lewat komisi tersebut.
"Background saya sarjana teknik pertambangan, dan papua sendiri punya banyak lahan tambang, terutama tambang liar. Jadi lebih fokus ke sana penertiban tambang liar," jelas Ina.
Ina merupakan salah satu legislator muda dari NasDem. Dia juga punya perhatian khusus pada pendidikan anak usia dini (PAUD), kesehatan balita, ibu hamil, dan lansia.
Lolosnya Ina ke Parlemen juga menepis pandangan patriarki politik di timur Indonesia. Perhatiannya pada pertanian dan pertambangan membuat sarjana teknik ini menjadi tokoh perempuan baru dari Papua.
Jakarta: Legislator dari Partai NasDem, Ina Elisabeth Kobak, berharap kerusuhan di Papua dan Papua Barat segera berhenti. Ia ingin Bumi Cendrawasih kembali damai.
"Kami berharap lebih kondusif lagi, kami tahu di sana itu damai," kata Ina usai pelantikan anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.
Menurut Ina, akar
masalah dari konflik tersebut harus segera dicari. Ia tak ingin konflik berlarut-larut sehingga merugikan masyarakat Papua maupun pendatang.
Perempuan kelahiran Wamena 29 tahun lalu itu belum mau bicara banyak soal konflik yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Ia juga tak mau menuding kelompok kriminal bersenjata (KKB) menjadi dalang di balik kerusuhan tersebut.
Menurut Ina, kondisi di Wamena sudah mulai
kondusif. Namun, beberapa orang masih mengungsi.
"Wamena semakin kondusif, orang masih
ngungsi di pengungsian, mau balik bagaimana, tempatnya kan terbakar. Kami berharap Papua lebih damai dan rukun lagi," ujarnya.
Ina berjanji memperjuangkan hak-hak rakyat Papua. Ia berharap bisa duduk di Komisi VII DPR, karena aspirasi masyarakat Papua bisa disalurkan lewat komisi tersebut.
"Background saya sarjana teknik pertambangan, dan papua sendiri punya banyak lahan tambang, terutama tambang liar. Jadi lebih fokus ke sana penertiban tambang liar," jelas Ina.
Ina merupakan salah satu legislator muda dari NasDem. Dia juga punya perhatian khusus pada pendidikan anak usia dini (PAUD), kesehatan balita, ibu hamil, dan lansia.
Lolosnya Ina ke Parlemen juga menepis pandangan patriarki politik di timur Indonesia. Perhatiannya pada pertanian dan pertambangan membuat sarjana teknik ini menjadi tokoh perempuan baru dari Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)