Jakarta: Masyarakat Papua dan Papua Barat yang mengungsi karena kerusuhan sosial yang terjadi di Papua sudah kembali pulang ke rumah masing-masing. Begitu pun dengan para siswa di Papua dan Papua Barat sudah kembali melakukan aktivitas belajar di sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menyampaikan hal tersebut usai menghadiri Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang membahas tentang Penanganan Pasca Kerusuhan Sosial di Papua dan Papua Barat, berlokasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (KemenkoPMK), Jakarta 13 September 2019.
“Hasil evaluasi yang diperoleh dari rapat yang membahas mengenai pasca kerusuhan sosial di Papua dan Papua Barat yang mengakibatkan beberapa siswa mengungsi, sekarang sudah tertangani, dengan dikembalikannya siswa-siswa tersebut ke sekolah asalnya,” kata Muhadjir di dalam siaran pers yang diterima Medcom.id, Sabtu, 14 September 2019.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menekankan bahwa pentingnya memperkuat pendidikan karakter di sekolah. Terlebih pasca kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu. Penguatan karakter tersebut merupakan salah satu alasan untuk meningkatkan tumbuhnya rasa nasionalisme dan semangat bela negara siswa.
Muhadjir menyebutkan ada lima karakter utama dalam penanaman dan penguatan karakter. Diantaranya, religiusitas, nasionalisme, integritas, kemandirian dan gotong-royong. “Penanaman semangat nasionalisme merupakan yang utama untuk permasalahan konflik yang sekarang sedang dihadapi,” ujar Muhadjir.
Di masing-masing daerah memiliki titik fokus sendiri-sendiri dari lima karakter yang disebutkan di atas. “Seperti religiusitas itu bukan hanya pelaksanaan beragamanya yang baik, tetapi juga toleransi seperti siap menerima perbedaan, keyakinan, dan lainnya,” tuturnya.
Perlu diketahui, Rapat tingkat menteri yang membahas mengenai penanganan pasca kerusuhan sosial di Papua dan Papua Barat dipimpin oleh Menko PMK, Puan Maharani. Selain dihadiri Mendikbud, rapat ini juga dihadiri Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembisey, dan Kepala BNPB Doni Monardo, serta perwakilan TNI/Polri dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya.
Jakarta: Masyarakat Papua dan Papua Barat yang mengungsi karena kerusuhan sosial yang terjadi di Papua sudah kembali pulang ke rumah masing-masing. Begitu pun dengan para siswa di Papua dan Papua Barat sudah kembali melakukan aktivitas belajar di sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menyampaikan hal tersebut usai menghadiri Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang membahas tentang Penanganan Pasca Kerusuhan Sosial di Papua dan Papua Barat, berlokasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (KemenkoPMK), Jakarta 13 September 2019.
“Hasil evaluasi yang diperoleh dari rapat yang membahas mengenai pasca kerusuhan sosial di Papua dan Papua Barat yang mengakibatkan beberapa siswa mengungsi, sekarang sudah tertangani, dengan dikembalikannya siswa-siswa tersebut ke sekolah asalnya,” kata Muhadjir di dalam siaran pers yang diterima
Medcom.id, Sabtu, 14 September 2019.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menekankan bahwa pentingnya memperkuat pendidikan karakter di sekolah. Terlebih pasca kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu. Penguatan karakter tersebut merupakan salah satu alasan untuk meningkatkan tumbuhnya rasa nasionalisme dan semangat bela negara siswa.
Muhadjir menyebutkan ada lima karakter utama dalam penanaman dan penguatan karakter. Diantaranya, religiusitas, nasionalisme, integritas, kemandirian dan gotong-royong. “Penanaman semangat nasionalisme merupakan yang utama untuk permasalahan konflik yang sekarang sedang dihadapi,” ujar Muhadjir.
Di masing-masing daerah memiliki titik fokus sendiri-sendiri dari lima karakter yang disebutkan di atas. “Seperti religiusitas itu bukan hanya pelaksanaan beragamanya yang baik, tetapi juga toleransi seperti siap menerima perbedaan, keyakinan, dan lainnya,” tuturnya.
Perlu diketahui, Rapat tingkat menteri yang membahas mengenai penanganan pasca kerusuhan sosial di Papua dan Papua Barat dipimpin oleh Menko PMK, Puan Maharani. Selain dihadiri Mendikbud, rapat ini juga dihadiri Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembisey, dan Kepala BNPB Doni Monardo, serta perwakilan TNI/Polri dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOW)