Jakarta: Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Bachtiar Nasir mengaku prihatin atas gugurnya lima anggota Polri oleh terpidana terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok beberapa waktu lalu. Menurutnya, radikalisme terlebih pembunuhan sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
"Kalau saya pribadi memang ini sangat menyedihkan sekali ya. Islam tentu tidak menghendaki adanya radikalisme, Islam sangat anti pembunuhan tanpa alasan," kata Bachtiar Nasir di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Mei 2018.
Bachtiar meminta seluruh masyarakat mendoakan korban atau keluarga yang ditinggalkan akibat aksi keji para terpidana terorisme tersebut. "Mudah-mudahan semua yang menjadi korban itu mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ungkap Bachtiar.
Baca: 13 Narapidana Teroris Dititipkan di Mapolres Jaksel
Kerusuhan antara anggota Polri dengan terpidana terorisme terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Selasa, 8 Mei 2018. Dari insiden itu, sedikitnya lima anggota terbaik Polri gugur dan satu orang narapidana tewas.
Lima polisi yang gugur itu yakni Aipda Denny Setiadi, Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas. Sementara satu orang lainnya merupakan narapidana kasus terorisme di Pekanbaru, Abu Ibrahim alias Beny Syamsu.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Gbmjj0yk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Bachtiar Nasir mengaku prihatin atas gugurnya lima anggota Polri oleh terpidana terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok beberapa waktu lalu. Menurutnya, radikalisme terlebih pembunuhan sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
"Kalau saya pribadi memang ini sangat menyedihkan sekali ya. Islam tentu tidak menghendaki adanya radikalisme, Islam sangat anti pembunuhan tanpa alasan," kata Bachtiar Nasir di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Mei 2018.
Bachtiar meminta seluruh masyarakat mendoakan korban atau keluarga yang ditinggalkan akibat aksi keji para terpidana terorisme tersebut. "Mudah-mudahan semua yang menjadi korban itu mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ungkap Bachtiar.
Baca: 13 Narapidana Teroris Dititipkan di Mapolres Jaksel
Kerusuhan antara anggota Polri dengan terpidana terorisme terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Selasa, 8 Mei 2018. Dari insiden itu, sedikitnya lima anggota terbaik Polri gugur dan satu orang narapidana tewas.
Lima polisi yang gugur itu yakni Aipda Denny Setiadi, Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas. Sementara satu orang lainnya merupakan narapidana kasus terorisme di Pekanbaru, Abu Ibrahim alias Beny Syamsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)