Jakarta: Memasuki bulan Muharram umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan ibadah puasa. Sebab, pada bulan pertama kalender Hijriah itu terdapat banyak hikmah dan keutamaan.
Dikutip dari laman NU Online, hukum puasa di bulan Muharram itu sunnah, bahkan lebih baik dari puasa Sya’ban. Puasa yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti diriwayatkan HR Muslim:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Puasa di bulan Muharram terdapat tiga bentuk. Pertama, ini yang paling utama puasa di hari kesepuluh serta satu hari sebelum dan sesudahnya.
Bentuk kedua, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh. Ketiga berpuasa di hari kesepuluh saja.
Di tahun 2021, 1 Muharram 1433 Hijriah jatuh pada 10 Agustus. Artinya, mulai hari ini 9 Agustus umat Islam sudah bisa melakukan ibadah puasa sunnah. Berikut jadwal puasa di bulan Muharram 1433 Hijriah.
Jadwal Puasa
Puasa akhir tahun Hijriah (30 Dzulhijjah) - Senin, 9 Agustus 2021
Puasa awal tahun Hijriyah (1 Muharram) - Selasa, 10 Agustus 2021
Puasa Tasyu’a (9 Muharram) - Rabu, 18 Agustus 2021
Puasa hari Asyura (10 Muharram) - Kamis, 19 Agustus 2021.
Setelah mengetahui jadwal pelaksanaannya, lebih baik juga untuk mengetahui tata cara serta niat puasanya.
Panduan puasa di bulan Muharram.
1. Niat
Niat di hati. Niat puasa Muharram baik secara umum seperti puasa akhir tahun dan awal tahun, maupun khusus yakni Puasa Tas’ua, Asyura, dan 11 Muharram.
Untuk niat puasa di luar puasa khusus, dapat membaca niat mutlak seperti puasa sunnah lainnya. Seperti “Saya niat puasa”, atau dengan cara lebih baik berikut ini.
Nawaitu shaumal Muharrami lillaahi ta’aalaa.
Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’aalaa.”
Niat Puasa Tasu’a
“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati taasuu’aa sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa Asyura
“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Asyura karena Allah SWT.”
2. Makan sahur
Makan sahur lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh, sebelum imsak.
3. Menahan diri
Sama seperti ibadah puasa baik wajib maupun sunnah, kita harus bisa menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya.
4. Menjaga diri
Selain menahan, penting juga untuk diingat adalah menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
Jakarta: Memasuki bulan Muharram umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan
ibadah puasa. Sebab, pada bulan pertama kalender
Hijriah itu terdapat banyak hikmah dan keutamaan.
Dikutip dari laman NU Online, hukum puasa di bulan Muharram itu sunnah, bahkan lebih baik dari puasa Sya’ban. Puasa yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW, seperti diriwayatkan HR Muslim:
“
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Puasa di bulan Muharram terdapat tiga bentuk. Pertama, ini yang paling utama puasa di hari kesepuluh serta satu hari sebelum dan sesudahnya.
Bentuk kedua, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh. Ketiga berpuasa di hari kesepuluh saja.
Di tahun 2021, 1 Muharram 1433 Hijriah jatuh pada
10 Agustus. Artinya, mulai hari ini 9 Agustus umat Islam sudah bisa melakukan ibadah puasa sunnah. Berikut jadwal puasa di bulan Muharram 1433 Hijriah.
Jadwal Puasa
- Puasa akhir tahun Hijriah (30 Dzulhijjah) - Senin, 9 Agustus 2021
- Puasa awal tahun Hijriyah (1 Muharram) - Selasa, 10 Agustus 2021
- Puasa Tasyu’a (9 Muharram) - Rabu, 18 Agustus 2021
- Puasa hari Asyura (10 Muharram) - Kamis, 19 Agustus 2021.
Setelah mengetahui jadwal pelaksanaannya, lebih baik juga untuk mengetahui tata cara serta niat puasanya.
Panduan puasa di bulan Muharram.
1. Niat
Niat di hati. Niat puasa Muharram baik secara umum seperti puasa akhir tahun dan awal tahun, maupun khusus yakni Puasa Tas’ua, Asyura, dan 11 Muharram.
Untuk niat puasa di luar puasa khusus, dapat membaca niat mutlak seperti puasa sunnah lainnya. Seperti “Saya niat puasa”, atau dengan cara lebih baik berikut ini.
Nawaitu shaumal Muharrami lillaahi ta’aalaa.
Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’aalaa.”
Niat Puasa Tasu’a
“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati taasuu’aa sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa Asyura
“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Asyura karena Allah SWT.”
2. Makan sahur
Makan sahur lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh, sebelum imsak.
3. Menahan diri
Sama seperti ibadah puasa baik wajib maupun sunnah, kita harus bisa menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya.
4. Menjaga diri
Selain menahan, penting juga untuk diingat adalah menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)