Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh umat Islam meneladani sikap Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang berhijrah demi kebaikan. Prinsip tersebut sangat relevan dengan situasi saat ini, ketika dunia tengah dilanda pandemi.
Menurut Jokowi, masyarakat dipaksa berhijrah melakukan penyesuaian, termasuk dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). "Memakai masker, menjaga jarak dan membatasi mobilitas mencerminkan semangat hijrah dalam perilaku keseharian kita sekarang," kata Jokowi seperti dikutip dari Media Indonesia, Senin, 9 Agustus 2021.
Baca: Jokowi: Sambut Tahun Baru Hijriah dengan Penuh Harapan
Aktivitas keagamaan tak luput dari penyesuaian terkait penerapan prokes. Dia mencontohkan perayaan Iduladha, di mana umat muslim tak bisa melakukan takbir keliling. Bahkan, salat Id harus dilaksanakan di rumah masing-masing.
"Tapi itu adalah ikhtiar untuk kebaikan. Itu adalah salah satu contoh dari hijrah yang diamanatkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam," kata Jokowi.
Hijrah di masa pandemi memang berbeda dengan hijrah pada zaman Rasulullah. Tetapi, tujuannya tetap sama, yakni menuju kehidupan yang lebih baik, lebih sehat, lebih bermanfaat dan produktif.
Memang, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan upaya ekstra dan pengorbanan besar. Umat Islam dituntut untuk meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan.
"Semua itu demi menghindari covid-19. demi keselamatan dan kesehatan bersama. Kita harus membangun pola hidup yang lebih sehat serta meninggalkan kebiasaan yang merugikan kesehatan," kata Jokowi.
Presiden juga meminta bangsa Indonesia, terutama umat Islam, bisa belajar dari kokohnya persaudaraan antara kaum Muhajirin yang berasal dari Mekah dan Anshar yang merupakan penduduk Madinah.
Walaupun memiliki budaya yang berbeda, mereka bisa bersatu dan membantu perjuangan dakwah Rasulullah. Sehingga, Islam berkembang pesat, menyebar luas, dan menjadi kekuatan yang disegani di Jazirah Arab.
"Di masa pandemi, perbedaan latar belakang sosial dan budaya harus dimanfaatkan sebagai kekuatan yang tidak terkalahkan," ucap Jokowi.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengajak seluruh umat Islam meneladani sikap Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wassalam yang berhijrah demi kebaikan. Prinsip tersebut sangat relevan dengan situasi saat ini, ketika dunia tengah dilanda pandemi.
Menurut Jokowi, masyarakat dipaksa berhijrah melakukan penyesuaian, termasuk dalam menerapkan
protokol kesehatan (prokes). "Memakai masker, menjaga jarak dan membatasi mobilitas mencerminkan semangat hijrah dalam perilaku keseharian kita sekarang," kata Jokowi seperti dikutip dari
Media Indonesia, Senin, 9 Agustus 2021.
Baca:
Jokowi: Sambut Tahun Baru Hijriah dengan Penuh Harapan
Aktivitas keagamaan tak luput dari penyesuaian terkait penerapan prokes. Dia mencontohkan perayaan Iduladha, di mana umat muslim tak bisa melakukan takbir keliling. Bahkan, salat Id harus dilaksanakan di rumah masing-masing.
"Tapi itu adalah ikhtiar untuk kebaikan. Itu adalah salah satu contoh dari hijrah yang diamanatkan Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wassalam," kata Jokowi.
Hijrah di masa pandemi memang berbeda dengan hijrah pada zaman Rasulullah. Tetapi, tujuannya tetap sama, yakni menuju kehidupan yang lebih baik, lebih sehat, lebih bermanfaat dan produktif.
Memang, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan upaya ekstra dan pengorbanan besar. Umat Islam dituntut untuk meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan.
"Semua itu demi menghindari covid-19. demi keselamatan dan kesehatan bersama. Kita harus membangun pola hidup yang lebih sehat serta meninggalkan kebiasaan yang merugikan kesehatan," kata Jokowi.
Presiden juga meminta bangsa Indonesia, terutama umat Islam, bisa belajar dari kokohnya persaudaraan antara kaum Muhajirin yang berasal dari Mekah dan Anshar yang merupakan penduduk Madinah.
Walaupun memiliki budaya yang berbeda, mereka bisa bersatu dan membantu perjuangan dakwah Rasulullah. Sehingga, Islam berkembang pesat, menyebar luas, dan menjadi kekuatan yang disegani di Jazirah Arab.
"Di masa pandemi, perbedaan latar belakang sosial dan budaya harus dimanfaatkan sebagai kekuatan yang tidak terkalahkan," ucap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)