Jakarta: Beberapa sekolah di Indonesia telah membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat serta tingginya jumlah vaksinasi dikatakan sebagai kunci utama aman dalam PTM.
"Kunci utamanya adalah bagaimana kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Kartini Rustandi dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Jumat, 10 September 2021.
Kartini menyebut prokes terdiri dari dua jenis yaitu prokes yang harus dilakukan setiap orang dan juga prokes yang dipersiapkan oleh fasilitas umum seperti sekolah. Prokes yang dilakukan oleh setiap orang adalah penerapan 5M: memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Kemudian prokes yang harus dipersiapkan sekolah terkait sarana dan prasarana.
"Sekolah setelah selesai pembelajaran ruangannya harus dibersihkan, mempersiapkan masker cadangan, sarana dan pola pembelajaran pun dipertimbangkan, penerapan perilaku serta ketentuan kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh sekolah," jelas Kartini.
Sekolah pun harus waspada terhadap semua orang seperti guru, anak didik, satpam hingga orangtua pengantar. Bagi mereka yang bergejala sakit dilarang memasuki wilayah sekolah, meski belum tentu terkonfirmasi covid-19. Sekolah akan ditutup sementara dan dilakukan sterilisasi apabila ada warga yang terkena covid-19.
Kartini mengatakan persentase tenaga kependidikan yang telah divaksinasi hingga saat ini memang kurang dari 50 persen. Ini dikarenakan adanya tenaga kependidikan yang sudah terkena covid-19 sehingga belum bisa divaksinasi, memiliki penyakit penyerta ataupun berada di daerah yang lokasinya sulit dijangkau.
Peran sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana dikatakan hal yang penting dalam PTM. Namun, peran orangtua untuk mengedukasi anaknya terkait protokol kesehatan jauh lebih penting. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Beberapa sekolah di Indonesia telah membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat serta tingginya jumlah vaksinasi dikatakan sebagai kunci utama aman dalam PTM.
"Kunci utamanya adalah bagaimana kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Kartini Rustandi dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Jumat, 10 September 2021.
Kartini menyebut prokes terdiri dari dua jenis yaitu prokes yang harus dilakukan setiap orang dan juga prokes yang dipersiapkan oleh fasilitas umum seperti sekolah. Prokes yang dilakukan oleh setiap orang adalah penerapan 5M: memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Kemudian prokes yang harus dipersiapkan sekolah terkait sarana dan prasarana.
"Sekolah setelah selesai pembelajaran ruangannya harus dibersihkan, mempersiapkan masker cadangan, sarana dan pola pembelajaran pun dipertimbangkan, penerapan perilaku serta ketentuan kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh sekolah," jelas Kartini.
Sekolah pun harus waspada terhadap semua orang seperti guru, anak didik, satpam hingga orangtua pengantar. Bagi mereka yang bergejala sakit dilarang memasuki wilayah sekolah, meski belum tentu terkonfirmasi covid-19. Sekolah akan ditutup sementara dan dilakukan sterilisasi apabila ada warga yang terkena covid-19.
Kartini mengatakan persentase tenaga kependidikan yang telah divaksinasi hingga saat ini memang kurang dari 50 persen. Ini dikarenakan adanya tenaga kependidikan yang sudah terkena covid-19 sehingga belum bisa divaksinasi, memiliki penyakit penyerta ataupun berada di daerah yang lokasinya sulit dijangkau.
Peran sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana dikatakan hal yang penting dalam PTM. Namun, peran orangtua untuk mengedukasi anaknya terkait protokol kesehatan jauh lebih penting. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)