Jakarta: Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Yogi Prawira, sebut penanganan khusus penderita covid-19 bagi anak perlu konsisten. Penanganannya pun harus dilakukan di segala lini
Melalui Metro Pagi Primetime Metro TV, Jumat, 25 Juni 2021, Yogi menyebut kebijakan protokol kesehatan (prokes) pemerintah bagi anak dianggap sering diabaikan.
Contohnya, pada panduan perjalanan selama pandemi. Ada beberapa yang mensyaratkan swab untuk orang dewasa, sementara anak dilupakan.
"Jangan mendiskon PCR Swab untuk anak. Kalau terindikasi, bahkan bayi baru lahir pun, jika ada kontak dengan ibu yang positif, it upun kita swab dan itu aman," ujar Yogi.
Selain mudah tertular, anak juga bisa menularkan. Beberapa penelitian menyebutkan konsentrasi virus di saluran pernapasan anak dengan gejala ringan covid-19 bisa 10-100 kali lipat lebih tinggi dari orang dewasa.
Hal ini sangat berisiko dalam membentuk klaster keluarga dan membahayakan anggota keluarga lain yang berusia rentan.
Menanggapi hal ini Yogi berpesan, "Secara prinsip, anak ini kan peniru ulung. Jadi, apabila orang tuanya konsisten (menerapkan prokes), dia akan bisa mengikuti. Lebih mudah untuk mengajarkan orang dewasa," kata Yogi. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Yogi Prawira, sebut penanganan khusus penderita covid-19 bagi anak perlu konsisten. Penanganannya pun harus dilakukan di segala lini
Melalui Metro Pagi Primetime
Metro TV, Jumat, 25 Juni 2021, Yogi menyebut kebijakan protokol kesehatan (prokes) pemerintah bagi anak dianggap sering diabaikan.
Contohnya, pada panduan perjalanan selama pandemi. Ada beberapa yang mensyaratkan swab untuk orang dewasa, sementara anak dilupakan.
"Jangan mendiskon PCR Swab untuk anak. Kalau terindikasi, bahkan bayi baru lahir pun, jika ada kontak dengan ibu yang positif, it upun kita swab dan itu aman," ujar Yogi.
Selain mudah tertular, anak juga bisa menularkan. Beberapa penelitian menyebutkan konsentrasi virus di saluran pernapasan anak dengan gejala ringan covid-19 bisa 10-100 kali lipat lebih tinggi dari orang dewasa.
Hal ini sangat berisiko dalam membentuk klaster keluarga dan membahayakan anggota keluarga lain yang berusia rentan.
Menanggapi hal ini Yogi berpesan, "Secara prinsip, anak ini kan peniru ulung. Jadi, apabila orang tuanya konsisten (menerapkan prokes), dia akan bisa mengikuti. Lebih mudah untuk mengajarkan orang dewasa," kata Yogi.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)