Jakarta: Pemerintah diminta meningkatkan sejumlah upaya mengantisipasi penyebaran mutasi covid-19 di Indonesia. Di antaranya, meningkatkan pelacakan penularan covid-19.
"Artinya kalau ada yang sakit harus dicek dia tertular dari mana dan menularkan ke mana," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Tjandra Yoga Aditama dalam diskusi virtual Denpasar 12 bertemakan Antisipasi Gelombang Baru Covid-19, Rabu, 19 Mei 2021.
Mantan Direktur World Health Organization (WHO) for South East Asia Regional Office (SEARO) itu menyebutkan pelacakan tak bisa dilakukan hanya terhadap kontak langsung. Penularan harus ditelusuri hingga beberapa orang lainnya.
"Mereka yang tertular juga harus diperiksa dan dilakukan analisa," ungkap dia.
Pemerintah juga diminta meningkatkan penelitian terkait genom atau whole genome sequencing virus korona. Sebab, jenis mutasi virus ini cukup banyak.
Baca: Kasus Baru Covid-19 Bertambah 4.871
Salah satunya mutasi covid-19 B1617. Setelah melalui beberapa penelitian, mutasi B1617 memiliki tiga jenis, yaitu B1617.1, B1617.2, dan B1617.3.
Dia menyebutkan Indonesia telah melakukan penelitian whole genome sequencing covid-19. Namun, jumlah yang diteliti masih sedikit.
"Saya ambil contoh ekstrem, yaitu Inggris memeriksa 200 ribu lebih (spesimen). Sementara kita sekian ribu. Jadi memang harus ditingkatkan," sebut dia.
Selain itu, pemerintah diminta aktif meneliti kasus yang tak wajar atau unusual event. Penelitian dilakukan terhadap orang yang memiliki daya tahan tubuh bagus namun masuk kategori penderita menengah atau berat.
"Seperti orang yang terlihat sehat, badan bagus, rajin olahraga, sudah divaksin tiba-tiba masuk rumah sakit," ujar dia.
Jakarta: Pemerintah diminta meningkatkan sejumlah upaya mengantisipasi penyebaran mutasi covid-19 di Indonesia. Di antaranya, meningkatkan pelacakan penularan
covid-19.
"Artinya kalau ada yang sakit harus dicek dia tertular dari mana dan menularkan ke mana," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Tjandra Yoga Aditama dalam diskusi virtual Denpasar 12 bertemakan Antisipasi Gelombang Baru
Covid-19, Rabu, 19 Mei 2021.
Mantan Direktur World Health Organization (WHO) for South East Asia Regional Office (SEARO) itu menyebutkan pelacakan tak bisa dilakukan hanya terhadap kontak langsung. Penularan harus ditelusuri hingga beberapa orang lainnya.
"Mereka yang tertular juga harus diperiksa dan dilakukan analisa," ungkap dia.
Pemerintah juga diminta meningkatkan penelitian terkait genom atau
whole genome
sequencing virus korona. Sebab, jenis mutasi virus ini cukup banyak.
Baca:
Kasus Baru Covid-19 Bertambah 4.871
Salah satunya mutasi covid-19 B1617. Setelah melalui beberapa penelitian, mutasi B1617 memiliki tiga jenis, yaitu B1617.1, B1617.2, dan B1617.3.
Dia menyebutkan Indonesia telah melakukan penelitian
whole genome
sequencing covid-19. Namun, jumlah yang diteliti masih sedikit.
"Saya ambil contoh ekstrem, yaitu Inggris memeriksa 200 ribu lebih (spesimen). Sementara kita sekian ribu. Jadi memang harus ditingkatkan," sebut dia.
Selain itu, pemerintah diminta aktif meneliti kasus yang tak wajar atau
unusual event. Penelitian dilakukan terhadap orang yang memiliki daya tahan tubuh bagus namun masuk kategori penderita menengah atau berat.
"Seperti orang yang terlihat sehat, badan bagus, rajin olahraga, sudah divaksin tiba-tiba masuk rumah sakit," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)