Jakarta: Sebanyak lebih dari 2.000 bencana terjadi di Indonesia sejak 1 Januari hingga 15 Oktober 2021. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir dan puting beliung.
“Tercatat jumlah kejadian bencana mencapai 2.046,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip Medcom.id, Jumat, 15 Oktober 2021.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 853 kejadian, puting beliung dengan 516 kejadian, dan tanah longsor dengan 376 kejadian. Kemudian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 246 kejadian, dan gempa bumi 23 kejadian.
“Gelombang pasang dan abrasi 22 kejadian, kekeringan 10 kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil,” tulis data BNPB.
Baca: 10 Wilayah di Bengkulu Diminta Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor
Seluruh bencana mengakibatkan 527 orang meninggal dan 74 orang hilang. Sebanyak 6.426.878 orang menderita dan mengungsi serta 12.921 orang luka-luka.
Bencana menyebabkan 130.520 rumah rusak. Terdiri dari 16.134 rumah rusak berat, 23.554 rumah rusak sedang, dan 90.832 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 1.395 unit, fasilitas peribadatan 1.244 unit, fasilitas kesehatan 352 unit, 497 perkantoran, dan 349 jembatan,” tulis data tersebut
Jakarta: Sebanyak lebih dari 2.000
bencana terjadi di Indonesia sejak 1 Januari hingga 15 Oktober 2021. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti
banjir dan puting beliung.
“Tercatat jumlah kejadian bencana mencapai 2.046,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) seperti dikutip
Medcom.id, Jumat, 15 Oktober 2021.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 853 kejadian, puting beliung dengan 516 kejadian, dan tanah longsor dengan 376 kejadian. Kemudian kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) 246 kejadian, dan gempa bumi 23 kejadian.
“Gelombang pasang dan abrasi 22 kejadian, kekeringan 10 kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil,” tulis data BNPB.
Baca:
10 Wilayah di Bengkulu Diminta Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor
Seluruh bencana mengakibatkan 527 orang meninggal dan 74 orang hilang. Sebanyak 6.426.878 orang menderita dan mengungsi serta 12.921 orang luka-luka.
Bencana menyebabkan 130.520 rumah rusak. Terdiri dari 16.134 rumah rusak berat, 23.554 rumah rusak sedang, dan 90.832 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 1.395 unit, fasilitas peribadatan 1.244 unit, fasilitas kesehatan 352 unit, 497 perkantoran, dan 349 jembatan,” tulis data tersebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)