Judi online. Foto: Medcom.id
Judi online. Foto: Medcom.id

Satgas Bakal Berikan Identitas Pemain Judi Online ke Camat hingga Kades

Adri Prima • 26 Juni 2024 11:38
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online, Hadi Tjahjanto mengungkapkan hampir seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar judi online.
 
Lebih parah lagi, virus judi online bahkan menyebar ke pelosok-pelosok desa hingga kelurahan. Hadi beserta jajarannya mempersiapkan strategi dalam hal pecegahan dan penindakan termasuk dengan melibatkan camat, lurah, hingga para kades. 
 
Sebagai salah satu bentuk pencegahan, Satgas tidak segan memberikan identitas pemain judi online kepada camat, lurah, dan kades di masing-masing daerah.

"Judi online ini jadi sudah merambah ke tingkat desa dan kelurahan. Modusnya jual beli rekening dan isi ulang. Tindakan kami akan segera mengumpulkan para camat, kepala desa dan lurah untuk turut serta memberantas dan harus bertanggung jawab bahwa di daerahnya dijadikan sarang untuk bermain judi online khususnya warganya. Nanti akan kami berikan nama, nomor hp, dan alamatnya di mana," kata Hadi Tjahjanto. 
 
Baca juga: Daftar Provinsi dengan Pemain Judi Online Terbanyak, Jawa Barat Peringkat Pertama
 

Libatkan tokoh agama


Tak hanya itu, Hadi menambahkan dalam melakukan pencegahan, pihaknya juga akan bersama-sama melakukan tindakan dengan tokoh pengurus besar lembaga agama tadi, para ketua umum persatuan guru, forum dan majelis rektor.
 
Pertama, akan dilakukan kampanye kesadaran masyarakat yang ekstensif yaitu dengan cara mengedukasi risiko kecanduan judi online. Bisa melalui sekolah formal dan non formal.
 
Kedua adalah pelibatan pegawai negeri kementerian atau lembaga dengan melakukan sosialisasi dan edukasi secara bersama-sama khususnya untuk kementerian yang satuan kerjanya vertikal seperti kementerian yang jajarannya ada di daerah-daerah.
 
“Ini diperlukan sosialisasi dan edukasi, terutama juga kepada PNS,” ujar Hadi.
 
Berikutnya adalah melakukan optimalisasi peran dari Babinsa, Babinkamtibmas, ibu-ibu PKK, dan karang taruna untuk mencegah terjadinya judi online di wilayah pedesaan maupun kelurahan.
 
Lalu juga memberikan penguatan peran keluarga agar ada komunikasi antara orangtua dan anak karena kita lihat 2% adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun.
 
Terakhir adalah penguatan nilai-nilai agama karena hadir para tokoh agama untuk memberikan masukan agar kita bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan