Jakarta: Penilaian 236 lahan atas nama Kementerian Agama (Kemenag) oleh Tim Terpadu Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) memasuki hari ke-2, pada Minggu, 19 Mei 2024. Penilaian digelar mulai Sabtu, 18 Mei 2024, dijadwalkan rampung dalam dua hari ke depan.
Tim Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sebagai bagian dari Tim Terpadu PDSK turun ke lapangan didampingi unsur TNI-Polri, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan, UII dan Kemenag menyisir lahan-lahan yang telah terdaftar dan telah dikeluarkan SK untuk dilakukan penilaian. Tim Hukum Kemenag Dendy Finsa yang turut serta mendampingi menuturkan komunikasi antara warga dengan Tim KJPP secara umum berlanngsung baik, hal itu dapat dilihat dari antusiasme warga di lapangan yang telah menyiapkan dokumen dan menyertai KJPP menunjukkan aset yang ada di atas lahan tersebut.
"Hari ini kami mendampingi KJPP untuk menilai, alhamdulillah tadi kami secara umum dilihat dari ketika penilaian masyarakat antusias kooperatif dan sangat membantu tim penilai yang turun ke lapangan," tutur Dendy di Cisalak, Depok, dalam keterangan resmi, yang diterima Senin, 20 Mei 2024.
Selain masyarakat yang turut membantu KJPP dalam menyediakan data dan hadir secara langsung, Dendy bersama tim menemukan sejumlah warga yang dilakukan penilaian telah siap untuk mengosongkan lahan. Mereka pun menunggu jadwal pengosongan dari Tim Terpadu.
"Banyak juga masyarakat yang sudah menanyakan kapan harus mengosongkan lahannya, padahal kami belum menentukan jadwal pengosongan lahan. Artinya dari pihak masyarakat sangat kooperatif sekali," ungkap dia.
Sebagai perwakilan dari Kemenag, pihaknya turut berkomunikasi aktif memberikan arahan kepada warga untuk tidak melewatkan satu aset pun untuk dinilai oleh KJPP. Warga juga antusias menceritakan kehidupannya kepada tim KJPP.
"Mereka bercerita kapan mereka ada disini, apa saja yang mereka usahakan di lahan tersebut, apa yang mereka miliki, mulai dari bangunan hingga tanaman, termasuk pohon buah hingga pohon-pohon kayu, di mana itu pun juga diterima untuk dinilai KJPP," jelas dia.
Dengan lancarnya penilaian dan batas waktu penilaian yang sudah diagendakan, Dendy mengimbau kepada warga yang belum mendaftar untuk segera mendaftar. Hal itu, agar seluruh warga yang nantinya terdampak pengosongan lahan mendapatkan santunan.
"Bagi yang belum mendaftar, kami himbau untuk segera mendaftar, dan yang sudah mendaftar, kami himbau untuk tetap kooperatif, kami dampingi secara baik dan demi kebaikan mereka. Kami minta apa yang ada dilahannya dilaporkan saja kepada tim penilai dari KJPP." pungkas Dendy.
Jakarta: Penilaian 236 lahan atas nama Kementerian Agama (
Kemenag) oleh Tim Terpadu Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) Penyediaan Tanah untuk Pembangunan
Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) memasuki hari ke-2, pada Minggu, 19 Mei 2024. Penilaian digelar mulai Sabtu, 18 Mei 2024, dijadwalkan rampung dalam dua hari ke depan.
Tim Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sebagai bagian dari Tim Terpadu PDSK turun ke lapangan didampingi unsur TNI-Polri, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan, UII dan Kemenag menyisir lahan-lahan yang telah terdaftar dan telah dikeluarkan SK untuk dilakukan penilaian. Tim Hukum Kemenag Dendy Finsa yang turut serta mendampingi menuturkan komunikasi antara warga dengan Tim KJPP secara umum berlanngsung baik, hal itu dapat dilihat dari antusiasme warga di lapangan yang telah menyiapkan dokumen dan menyertai KJPP menunjukkan aset yang ada di atas lahan tersebut.
"Hari ini kami mendampingi KJPP untuk menilai, alhamdulillah tadi kami secara umum dilihat dari ketika penilaian masyarakat antusias kooperatif dan sangat membantu tim penilai yang turun ke lapangan," tutur Dendy di Cisalak, Depok, dalam keterangan resmi, yang diterima Senin, 20 Mei 2024.
Selain masyarakat yang turut membantu KJPP dalam menyediakan data dan hadir secara langsung, Dendy bersama tim menemukan sejumlah warga yang dilakukan penilaian telah siap untuk mengosongkan lahan. Mereka pun menunggu jadwal pengosongan dari Tim Terpadu.
"Banyak juga masyarakat yang sudah menanyakan kapan harus mengosongkan lahannya, padahal kami belum menentukan jadwal pengosongan lahan. Artinya dari pihak masyarakat sangat kooperatif sekali," ungkap dia.
Sebagai perwakilan dari Kemenag, pihaknya turut berkomunikasi aktif memberikan arahan kepada warga untuk tidak melewatkan satu aset pun untuk dinilai oleh KJPP. Warga juga antusias menceritakan kehidupannya kepada tim KJPP.
"Mereka bercerita kapan mereka ada disini, apa saja yang mereka usahakan di lahan tersebut, apa yang mereka miliki, mulai dari bangunan hingga tanaman, termasuk pohon buah hingga pohon-pohon kayu, di mana itu pun juga diterima untuk dinilai KJPP," jelas dia.
Dengan lancarnya penilaian dan batas waktu penilaian yang sudah diagendakan, Dendy mengimbau kepada warga yang belum mendaftar untuk segera mendaftar. Hal itu, agar seluruh warga yang nantinya terdampak pengosongan lahan mendapatkan santunan.
"Bagi yang belum mendaftar, kami himbau untuk segera mendaftar, dan yang sudah mendaftar, kami himbau untuk tetap kooperatif, kami dampingi secara baik dan demi kebaikan mereka. Kami minta apa yang ada dilahannya dilaporkan saja kepada tim penilai dari KJPP." pungkas Dendy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)