Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menekankan pentingnya pelibatan perempuan dalam proses pembangunan. Perempuan dinilai bisa membawa penyegaran, khususnya dalam mekanisme kepemimpinan.
"Melibatkan dan mengandalkan perempuan dalam proses pembangunan merupakan urgensi untuk menyikapi ragam krisis dan ketidakpastian dunia menuju kesejahteraan bersama," kata Rerie dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Maret 2024.
Rerie mengatakan perempuan yang sehat berpotensi melahirkan anak yang berdaya dan mampu membangun keluarga yang sehat. Keluarga Indonesia yang sehat memperbesar peluang mewujudkan negara yang berdaya semakin besar.
"Mengandalkan perempuan sebagai pemimpin pada dasarnya mampu memberi kebaruan dalam mekanisme kepemimpinan berbagai bidang kehidupan dan peran signifikan lainnya," ujar dia.
Politikus Partai NasDem itu menyebut pelibatan perempuan dalam kepemimpinan bukan hal baru dalam perkembangan peradaban Indonesia. Sejak dulu, perempuan berperan penting menjaga keterhubungan antarkesultanan karena keutamaan moral dan intelektual yang dimiliki.
"Bahkan di Aceh di masa lalu terdapat 21 sultana yang memimpin kesultanan di Negeri Serambi Mekah," jelas Rerie.
Rerie menegaskan kepemimpinan tersebut mesti berpijak pada prinsip altruistik. Yakni, kepemimpinan yang berpusat pada kesejahteraan dan mengedepankan pelayanan untuk semua.
"Pelibatan dan kehadiran perempuan pada setiap tingkatan kepemimpinan harus dipandang sebagai subjek, bukan lagi ditempatkan pada seperangkat atribusi sosial yang melanggengkan ketimpangan," ucap dia.
Jakarta: Wakil Ketua
MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menekankan pentingnya pelibatan perempuan dalam proses
pembangunan. Perempuan dinilai bisa membawa penyegaran, khususnya dalam mekanisme kepemimpinan.
"Melibatkan dan mengandalkan perempuan dalam proses pembangunan merupakan urgensi untuk menyikapi ragam krisis dan ketidakpastian dunia menuju kesejahteraan bersama," kata Rerie dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Maret 2024.
Rerie mengatakan perempuan yang sehat berpotensi melahirkan anak yang berdaya dan mampu membangun keluarga yang sehat. Keluarga Indonesia yang sehat memperbesar peluang mewujudkan negara yang berdaya semakin besar.
"Mengandalkan perempuan sebagai pemimpin pada dasarnya mampu memberi kebaruan dalam mekanisme kepemimpinan berbagai bidang kehidupan dan peran signifikan lainnya," ujar dia.
Politikus
Partai NasDem itu menyebut pelibatan perempuan dalam kepemimpinan bukan hal baru dalam perkembangan peradaban Indonesia. Sejak dulu, perempuan berperan penting menjaga keterhubungan antarkesultanan karena keutamaan moral dan intelektual yang dimiliki.
"Bahkan di Aceh di masa lalu terdapat 21 sultana yang memimpin kesultanan di Negeri Serambi Mekah," jelas Rerie.
Rerie menegaskan kepemimpinan tersebut mesti berpijak pada prinsip altruistik. Yakni, kepemimpinan yang berpusat pada kesejahteraan dan mengedepankan pelayanan untuk semua.
"Pelibatan dan kehadiran perempuan pada setiap tingkatan kepemimpinan harus dipandang sebagai subjek, bukan lagi ditempatkan pada seperangkat atribusi sosial yang melanggengkan ketimpangan," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)