medcom.id, Jakarta: Dua kapal perang Indonesia (KRI) bakal diturunkan untuk menjemput bekas pengikut Gafatar. Saat ini tercatat 1.529 jiwa berada di Kalimantan Barat.
Para bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara itu kini masih berada di kamp Perbekalan dan Angkutan (Bekang) Kodam XII/Tanjungpura, Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Kolonel M. Zainudin merinci di Bekangdam XII/Tanjung Pura ada 1.119 jiwa atau 318 kepala keluarga. Terdiri dari 370 laki-laki dan 312 perempuan. Sementara 437 sisanya, anak-anak.
Sedangkan yang ada di kamp Kabupaten Kuburaya terdapat 410 jiwa dengan 112 kepala keluarga. Mereka bakal dievakuasi menuju Jawa Tengah.
"Rencana evakuasi ke Jateng menggunakan KRI Teluk Bone," kata Zainudin melalui keterangan yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (20/1/2016).
Saat ini, KRI Teluk Bone masih berada di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) untuk menyelesaikan proses administrasi. Kapal dijadwalkan berangkat dari Surabaya, Jawa Timur. "Tiba di lokasi rencana hari Jumat," katanya.
Bila jumlah pengungsi meningkat, kata dia, TNI AL akan menambah satu kapal lagi, yakni KRI Gilimanuk. Dia memastikan, kebutuhan di penampungan sudah terpenuhi. Logistik mendapat sokongan dari Pemerintah Provinsi Kalbar. Sedang, dapur lapangan diselenggarakan oleh Bekangdam XII/Tanjung Pura.
medcom.id, Jakarta: Dua kapal perang Indonesia (KRI) bakal diturunkan untuk menjemput bekas pengikut Gafatar. Saat ini tercatat 1.529 jiwa berada di Kalimantan Barat.
Para bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara itu kini masih berada di kamp Perbekalan dan Angkutan (Bekang) Kodam XII/Tanjungpura, Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Kolonel M. Zainudin merinci di Bekangdam XII/Tanjung Pura ada 1.119 jiwa atau 318 kepala keluarga. Terdiri dari 370 laki-laki dan 312 perempuan. Sementara 437 sisanya, anak-anak.
Sedangkan yang ada di kamp Kabupaten Kuburaya terdapat 410 jiwa dengan 112 kepala keluarga. Mereka bakal dievakuasi menuju Jawa Tengah.
"Rencana evakuasi ke Jateng menggunakan KRI Teluk Bone," kata Zainudin melalui keterangan yang diterima
Metrotvnews.com, Rabu (20/1/2016).
Saat ini, KRI Teluk Bone masih berada di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) untuk menyelesaikan proses administrasi. Kapal dijadwalkan berangkat dari Surabaya, Jawa Timur. "Tiba di lokasi rencana hari Jumat," katanya.
Bila jumlah pengungsi meningkat, kata dia, TNI AL akan menambah satu kapal lagi, yakni KRI Gilimanuk. Dia memastikan, kebutuhan di penampungan sudah terpenuhi. Logistik mendapat sokongan dari Pemerintah Provinsi Kalbar. Sedang, dapur lapangan diselenggarakan oleh Bekangdam XII/Tanjung Pura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)