medcom.id, Mekkah: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Didik Sodik Mudjahid mengakui ada beberapa oknum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang nakal. Kenakalan itu antara lain dilakukan dengan praktik komersialisasi pembayaran DAM (denda) dan badal haji.
“Saya juga menyaksikan ada oknum KBIH yang sangat komersial, DAM dikomersialkan, badal dikomersialkan. Saya kira itu bukan kesalahan sistem, tapi perlu ada akreditasi dan pengawasan,” kata Sodik usai rapat bersama Daker Makkah, Minggu (6/9/2015).
Praktik “komersialisasi” haji ditemukan Tim Media Center Haji (MCH) Daker Makkah di lapangan. Praktik-praktik tersebut, misalnya pungutan biaya dorong roda oleh oknum KBIH bagi jemaah yang tidak mampu berjalan dalam menjalani proses umrah dan haji dengan biaya paketnya mencapai 3.500 – 4000 riyal. Jemaah pengguna kursi roda seringkali tidak punya pilihan lain selain menyetujui. Ada juga jemaah yang keberatan.
Meski demikian, Sodik memastikan masih banyak KBIH yang mempunyai niat baik. “Jika ada kelemahan, maka kita perbaiki sistem pengawasannya,” tuturnya. Karena itu, sebagai pembina KBIH, DPR akan mendorong KBIH dapat diberdayakan maksimum.
“Kami di DPR lebih mendorong diberdayakan KBIH secara maksimum. Itu juga yang kami sampaikan kepada menteri, dirjen dan akan kami atur dalam UU. Kami harapkan Kemenag memanfaatkan jumlah manasik yang sudah kita atur bersama,” tambahnya.
Sebanyak 13 anggota DPR mengadakan kunjungan kerja ke Tanah Suci. Mereka tidak hanya dari Komisi VIII, mitra Kementerian Agama, tetapi ikut juga unsur pimpinan Komisi V dan Komisi IX. Mereka ingin melihat proses layanan haji di Tanah Suci.
Tim DPR ini merupakan tim pertama yang berangkat ke Arab Saudi. Sedangkan tim kedua akan berangkat pada 12 September mendatang untuk meninjau langsung pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Berikut nama Anggota dewan yang berkunjung ke Tanah Suci: Dikdik Sodik Mudjahid (Wakil Ketua Komisi VIII), Ledia Hanifa Amaliah (Wakil Ketua Komisi VIII), anggota Komisi VII Jalaludin Rachmat Shujai, Mochammad Hasbi Asyidiki Jayabaya, Muhammad Lutfi Muhammad Nur, Muhammad Syamsul Lutfi, Muhammad Asli Chaidir, Mohammad Iqbal Romzi, Achmad Fauzan Harun, Yudi Widiana Adia (anggota Komisi V), anggota Komisi IX Asman Abnur Abruruddin dan Syamsul Bachri Samsuddin. (Mch)
medcom.id, Mekkah: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Didik Sodik Mudjahid mengakui ada beberapa oknum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang nakal. Kenakalan itu antara lain dilakukan dengan praktik komersialisasi pembayaran DAM (denda) dan badal haji.
“Saya juga menyaksikan ada oknum KBIH yang sangat komersial, DAM dikomersialkan, badal dikomersialkan. Saya kira itu bukan kesalahan sistem, tapi perlu ada akreditasi dan pengawasan,” kata Sodik usai rapat bersama Daker Makkah, Minggu (6/9/2015).
Praktik “komersialisasi” haji ditemukan Tim Media Center Haji (MCH) Daker Makkah di lapangan. Praktik-praktik tersebut, misalnya pungutan biaya dorong roda oleh oknum KBIH bagi jemaah yang tidak mampu berjalan dalam menjalani proses umrah dan haji dengan biaya paketnya mencapai 3.500 – 4000 riyal. Jemaah pengguna kursi roda seringkali tidak punya pilihan lain selain menyetujui. Ada juga jemaah yang keberatan.
Meski demikian, Sodik memastikan masih banyak KBIH yang mempunyai niat baik. “Jika ada kelemahan, maka kita perbaiki sistem pengawasannya,” tuturnya. Karena itu, sebagai pembina KBIH, DPR akan mendorong KBIH dapat diberdayakan maksimum.
“Kami di DPR lebih mendorong diberdayakan KBIH secara maksimum. Itu juga yang kami sampaikan kepada menteri, dirjen dan akan kami atur dalam UU. Kami harapkan Kemenag memanfaatkan jumlah manasik yang sudah kita atur bersama,” tambahnya.
Sebanyak 13 anggota DPR mengadakan kunjungan kerja ke Tanah Suci. Mereka tidak hanya dari Komisi VIII, mitra Kementerian Agama, tetapi ikut juga unsur pimpinan Komisi V dan Komisi IX. Mereka ingin melihat proses layanan haji di Tanah Suci.
Tim DPR ini merupakan tim pertama yang berangkat ke Arab Saudi. Sedangkan tim kedua akan berangkat pada 12 September mendatang untuk meninjau langsung pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Berikut nama Anggota dewan yang berkunjung ke Tanah Suci: Dikdik Sodik Mudjahid (Wakil Ketua Komisi VIII), Ledia Hanifa Amaliah (Wakil Ketua Komisi VIII), anggota Komisi VII Jalaludin Rachmat Shujai, Mochammad Hasbi Asyidiki Jayabaya, Muhammad Lutfi Muhammad Nur, Muhammad Syamsul Lutfi, Muhammad Asli Chaidir, Mohammad Iqbal Romzi, Achmad Fauzan Harun, Yudi Widiana Adia (anggota Komisi V), anggota Komisi IX Asman Abnur Abruruddin dan Syamsul Bachri Samsuddin. (Mch)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)