medcom.id, Samosir: Fransiskus, 22, selamat dari maut jatuhnya helikopter di Samosir, Sumatera Utara. Ia mengapung di danau selama dua hari.
Tim satuan tugas gabungan TNI, Polri, dan Badan SAR Nasional menemukan pria yang bekerja sebagai helicopter landing officer itu Selasa (13/10/2015). Posisinya sekitar dua mil dari posko di daratan Onganrunggu, Samosir.
Ketua Tim SAR gabungan Kolonel Fahri mengatakan berdasarkan keterangan Frans, helikopter mendarat darurat di air. Lima orang yang ada di heli sempat keluar.
"Mereka berlima berpegangan selama kurang lebih 25 menit. Mereka mencari enceng gondok," kata Fahri kepada Metro TV.
Frans dan empat orang lainnya memperkirakan bisa mengapung dengan bantuan enceng gondok. "Ternyata tidak mampu, akhirnya terpisah menjadi dua kelompok," ujar Fahri berdasarkan cerita Frans.
Setelah itu, Frans tidak mengetahui kabar empat orang lainnya. Heli yang ditumpangi Frans jatuh pada Minggu.
Heli dipiloti Kapten Teguh Mulyatno, 55, teknisi Hary Purwantono, 57. Dua orang penumpang, yakni Nur Haryanto, 46, dan Sugianto, 47.
Kondisi Frans sangat lemah dan trauma. Ia ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB. Tim SAR membawanya ke Puskesmas Onganrunggu sebagai bentuk penyelamatan pertama.
Selanjutnya, tim satgas gabungan membawa Frans ke rumah sakit. Tim satgas akan melanjutkan pencarian empat orang lainnya. Menurut Fahri, keterangan Frans sangat membantu.
"Setelah ditemukan satu orang korban selamat, kami mendapatkan keterangan yang membantu untuk upaya pencarian," ujar Fahri.
Satgas akan mengintensifkan pencarian di titik yang diinformasikan Frans. "Informasi dari yang bersangkutan, penumpang sempat keluar dari heli yang tercebur ke air."
Satgas meminta bantuan masyarakat bila menemukan korban bisa melapor. "Berdasarkan pengalaman kita dari kemarin dan hari, korban tidak jauh dari pantai," kata dia.
Sejauh ini, satgas masih bisa mengatasi segala masalah yang menghadang proses pencarian korban. Namun, kondisi cuaca buruk sangat menyulitkan pergerakan satgas. "Jarak pandang sangat terbatas," ujar dia.
medcom.id, Samosir: Fransiskus, 22, selamat dari maut jatuhnya helikopter di Samosir, Sumatera Utara. Ia mengapung di danau selama dua hari.
Tim satuan tugas gabungan TNI, Polri, dan Badan SAR Nasional menemukan pria yang bekerja sebagai helicopter landing officer itu Selasa (13/10/2015). Posisinya sekitar dua mil dari posko di daratan Onganrunggu, Samosir.
Ketua Tim SAR gabungan Kolonel Fahri mengatakan berdasarkan keterangan Frans, helikopter mendarat darurat di air. Lima orang yang ada di heli sempat keluar.
"Mereka berlima berpegangan selama kurang lebih 25 menit. Mereka mencari enceng gondok," kata Fahri kepada
Metro TV.
Frans dan empat orang lainnya memperkirakan bisa mengapung dengan bantuan enceng gondok. "Ternyata tidak mampu, akhirnya terpisah menjadi dua kelompok," ujar Fahri berdasarkan cerita Frans.
Setelah itu, Frans tidak mengetahui kabar empat orang lainnya. Heli yang ditumpangi Frans jatuh pada Minggu.
Heli dipiloti Kapten Teguh Mulyatno, 55, teknisi Hary Purwantono, 57. Dua orang penumpang, yakni Nur Haryanto, 46, dan Sugianto, 47.
Kondisi Frans sangat lemah dan trauma. Ia ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB. Tim SAR membawanya ke
Puskesmas Onganrunggu sebagai bentuk penyelamatan pertama.
Selanjutnya, tim satgas gabungan membawa Frans ke rumah sakit. Tim satgas akan melanjutkan pencarian empat orang lainnya. Menurut Fahri, keterangan Frans sangat membantu.
"Setelah ditemukan satu orang korban selamat, kami mendapatkan keterangan yang membantu untuk upaya pencarian," ujar Fahri.
Satgas akan mengintensifkan pencarian di titik yang diinformasikan Frans. "Informasi dari yang bersangkutan, penumpang sempat keluar dari heli yang tercebur ke air."
Satgas meminta bantuan masyarakat bila menemukan korban bisa melapor. "Berdasarkan pengalaman kita dari kemarin dan hari, korban tidak jauh dari pantai," kata dia.
Sejauh ini, satgas masih bisa mengatasi segala masalah yang menghadang proses pencarian korban. Namun, kondisi cuaca buruk sangat menyulitkan pergerakan satgas. "Jarak pandang sangat terbatas," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)