medcom.id, Jakarta: Polisi menangkap 12 orang di beberapa daerah yang diduga memiliki keterkaitan dengan serangan teror di Jalan MH Thamrin. Polisi menyisir beberapa daerah seperti Cirebon, Indramayu, Bekasi, Jakarta, Jawa Tengah, dan juga Kalimantan Timur untuk mencari anggota jaringan lama yang bermarkas di Aceh.
"Jumlahnya 12 orang dari kelompok radikal lama lintas jaringan Aceh. Nah yang dua orang pelaku kemarin salah satunya Afif adalah alumni jaringan tesebut," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Anton Charliyan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (17/1/2016).
Terkait penemuan beberapa barang bukti berupa bahan-bahan peledak di tempat penyisiran, lanjut Anton, pihaknya masih meneliti, apakah ada kaitannya dengan bom Yang digunakan di Thamrin.
"Tapi yang bisa diidentifikasi hari ini, bom yang dibuat di Cirebon, identik dengan bom Thamrin, karena sama-sama pakai gas 3 kilogram," jelas dia.
Sebelum aksi teror terjadi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari. Sebanyak tujuh orang tewas di tempat, sementara seorang satu korban tewas setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Dari delapan korban yang tewas, empat di antaranya adalah pelaku teroris di gerai kopi Starbuck dan pos polisi Jalan MH Thamrin.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charlian mengatakan, aksi teroris di Thamrin mungkin mau mengikuti pola peristiwa ledakan di Paris. "Mereka (teroris) mau menyandera dua WNA. Ketika menyandera dua WNA kebetulan ketahuan oleh petugas. Kemudian mereka melemparkan bahan peledak kepada petugas dan terjadi tembak menembak," ucapnya.
medcom.id, Jakarta: Polisi menangkap 12 orang di beberapa daerah yang diduga memiliki keterkaitan dengan serangan teror di Jalan MH Thamrin. Polisi menyisir beberapa daerah seperti Cirebon, Indramayu, Bekasi, Jakarta, Jawa Tengah, dan juga Kalimantan Timur untuk mencari anggota jaringan lama yang bermarkas di Aceh.
"Jumlahnya 12 orang dari kelompok radikal lama lintas jaringan Aceh. Nah yang dua orang pelaku kemarin salah satunya Afif adalah alumni jaringan tesebut," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Anton Charliyan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (17/1/2016).
Terkait penemuan beberapa barang bukti berupa bahan-bahan peledak di tempat penyisiran, lanjut Anton, pihaknya masih meneliti, apakah ada kaitannya dengan bom Yang digunakan di Thamrin.
"Tapi yang bisa diidentifikasi hari ini, bom yang dibuat di Cirebon, identik dengan bom Thamrin, karena sama-sama pakai gas 3 kilogram," jelas dia.
Sebelum aksi teror terjadi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari. Sebanyak tujuh orang tewas di tempat, sementara seorang satu korban tewas setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Dari delapan korban yang tewas, empat di antaranya adalah pelaku teroris di gerai kopi Starbuck dan pos polisi Jalan MH Thamrin.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charlian mengatakan, aksi teroris di Thamrin mungkin mau mengikuti pola peristiwa ledakan di Paris. "Mereka (teroris) mau menyandera dua WNA. Ketika menyandera dua WNA kebetulan ketahuan oleh petugas. Kemudian mereka melemparkan bahan peledak kepada petugas dan terjadi tembak menembak," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)