medcom.id, Jakarta: Posyandu di Indonesia menjadi salah satu upaya mengontrol dan mengawasi gizi balita. Namun, penghimpunan data dari ibu dan balita masih dilakukan secara manual hingga saat ini.
Di Indonesia, angka kelahiran Indonesia cukup besar, menyentuh angka 4,8 juta orang per tahun. Besarnya jumlah penduduk di Indonesia harus ditunjang fasilitas yang baik, salah satunya penggunaan aplikasi telepon selular.
Ini pula yang dimanfaatkan Wahana Visi Indonesia, Bank HSBC, Direktorat Jenderal Gizi Masyarakat, dan kader Posyandu melalui peluncuran program Pos PINTAR (Posyandu Pintar untuk Anak Sehat dan Cerdas). "Kemudian Wahana Visi Indonesia mencoba menginovasi dengan mposyandu (Posyandu mobile). Hari ini dengan dukungan penuh dari HSBC kita meluncurkan ini," kata Ketua Yayasan Wahana Visi Indonesia Agnes Wulandari di Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2016).
Agnes mengatakan, aplikasi ini telah diuji coba di beberapa wilayah, baik pusat maupuan daerah. Percobaan dilakukan di Cilincing, Jakarta, dan wilayah Sika di Nusa Tenggata Timur selama 2013-2015. Agnes yakin aplikasi ini dapat digunakan di wilayah yang lebih luas.
"Posyandu yang kita miliki di Indonesia adalah sebuah kekuatan bangsa kita dan menjadi wadah yang tepat untuk memantau tumbuh kembang balita, dan edukasi gizi masyarakat," terang Agnes.
Sementara itu, Direktur Gizi Masyarakat Doddy Izwardi mengatakan, pemerintah mengapresiasi upaya masyarakat terkait mendukung peningkatan gizi masyarakat. Doddy berharap, kehadiran posyandu berbasis aplikasi ini dapat membantu tumbuh kembang ibu dan anak.
"Ibu dapat melihat masalah yang dialami anaknya, tolak ukurnya berat badan dan panjang badan. Kalau ini sudah dapat dilihat, si ibu ini bisa tahu apa yang dilakukan, ini sangat perlu diinisiasi," kata dia.
Doddy mengapresiasi kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta yang mengembangkan aplikasi ini. Doddy menilai, hal ini bisa menjadi jawaban untuk pengembangan dan kontrol terhadap perkembangan gizi anak.
Program Pos PINTAR ini akan menyasar 148 posyandu yang tersebar di delapan kelurahan dalam tiga kecamatan di tiga Kotamadya, Jakarta, Surabaya, dan Pontianak dengan sasaran 10.000 balita. Program ini juga akan mengajak 794 kader posyandu.
medcom.id, Jakarta: Posyandu di Indonesia menjadi salah satu upaya mengontrol dan mengawasi gizi balita. Namun, penghimpunan data dari ibu dan balita masih dilakukan secara manual hingga saat ini.
Di Indonesia, angka kelahiran Indonesia cukup besar, menyentuh angka 4,8 juta orang per tahun. Besarnya jumlah penduduk di Indonesia harus ditunjang fasilitas yang baik, salah satunya penggunaan aplikasi telepon selular.
Ini pula yang dimanfaatkan Wahana Visi Indonesia, Bank HSBC, Direktorat Jenderal Gizi Masyarakat, dan kader Posyandu melalui peluncuran program Pos PINTAR (Posyandu Pintar untuk Anak Sehat dan Cerdas). "Kemudian Wahana Visi Indonesia mencoba menginovasi dengan mposyandu (Posyandu mobile). Hari ini dengan dukungan penuh dari HSBC kita meluncurkan ini," kata Ketua Yayasan Wahana Visi Indonesia Agnes Wulandari di Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2016).
Agnes mengatakan, aplikasi ini telah diuji coba di beberapa wilayah, baik pusat maupuan daerah. Percobaan dilakukan di Cilincing, Jakarta, dan wilayah Sika di Nusa Tenggata Timur selama 2013-2015. Agnes yakin aplikasi ini dapat digunakan di wilayah yang lebih luas.
"Posyandu yang kita miliki di Indonesia adalah sebuah kekuatan bangsa kita dan menjadi wadah yang tepat untuk memantau tumbuh kembang balita, dan edukasi gizi masyarakat," terang Agnes.
Sementara itu, Direktur Gizi Masyarakat Doddy Izwardi mengatakan, pemerintah mengapresiasi upaya masyarakat terkait mendukung peningkatan gizi masyarakat. Doddy berharap, kehadiran posyandu berbasis aplikasi ini dapat membantu tumbuh kembang ibu dan anak.
"Ibu dapat melihat masalah yang dialami anaknya, tolak ukurnya berat badan dan panjang badan. Kalau ini sudah dapat dilihat, si ibu ini bisa tahu apa yang dilakukan, ini sangat perlu diinisiasi," kata dia.
Doddy mengapresiasi kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta yang mengembangkan aplikasi ini. Doddy menilai, hal ini bisa menjadi jawaban untuk pengembangan dan kontrol terhadap perkembangan gizi anak.
Program Pos PINTAR ini akan menyasar 148 posyandu yang tersebar di delapan kelurahan dalam tiga kecamatan di tiga Kotamadya, Jakarta, Surabaya, dan Pontianak dengan sasaran 10.000 balita. Program ini juga akan mengajak 794 kader posyandu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)